KOTA CIREBON, SC- Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali di Kota Cirebon, yang sangat terdampak pada sejumlah sector salah satunya sektor pariwisata dan perhotelan yang mengalami penurunan omzet secara drastis.
Salah satu kebijakan PPKM Darurat yang menutup akses masuk Kota Cirebon menyebabkan tingkat hunian (okupansi) hotel menurun drastis. Imbasnya sejumlah hotel memutuskan tutup sementara demi menghemat biaya operasional.
Dua hotel yang memilih menutup sementara operasional yakni, Hotel Apita Ekspres dan Hotel Wahaha. Keduanya berada di area komplek Cirebon Super Blok (CSB) Kota Cirebon.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pariwisata DKOKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan menjelaskan, dua hotel tersebut lebih memilih tutup sementara selama PPKM Darurat, sambil menunggu perkembangan selanjutnya.
“Memang sektor wisata menjadi salah satu yang terdampak di masa pandemi. Karena maju dan mundurnya sektor wisata ini sangat bergantung pada kebijakan yang diterbitkan pemerintah,” kata Wandi, Selasa (13/7/2021).
Meskipun demikian, lanjut Wandi, bagaimana pun kebijakan pemerintah harus dipatuhi dan diterapkan oleh para pelaku atau pengelola sektor wisata dan perhotelan.
Hasil pemantauan selama PPKM Darurat ini, menurut Wandi, sejauh ini pelaku pariwisata dan usaha perhotelan tergolong sangat taat terhadap aturan.
“Misal restoran hanya melayani take away, hotel tidak mengadakan mice (meeting, incentive, convention and exhibition). Tempat wisata tutup. Mereka masih tergolong patuhi aturan,” ujar Wandi.
BACA JUGA: Akses Masuk Kota Cirebon Ditutup 24 Jam
Lanjut Wandi, untuk sektor wisata yang terdampak, pihaknya belum mendapat informasi apakah ada bantuan dari pemerintah kepada pelaku usaha dan pekerja sektor itu atau tidak.
“Memang sempat dapat info, awalnya provinsi merencanakan akan ada bantuan. Tapi kita belum tahu betul, itu terkena refocusing atau tidak. Kalau untuk CHSE dari Kemenpar belum ada info lagi,” tandasnya. (Surya)