KABUPATEN CIREBON, SC- Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno meminta dua bank milik pemerintah, yakni Bank Jabar Banten (bjb) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk tidak saling berebut market (pasar). Pasalnya, lanjut Cakra, untuk dapat menumbuhkembangkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dibutuhkan sinergitas antara keduanya. Selain itu, untuk menumbuhkembangkan perusahaan juga harus bisa memetakan marketnya.
“Jangan sampai, keduanya ini (bjb-BPR, red) berebut market. Kami merekomendasikan agar market bjb diperuntukan untuk menengah ke atas, sedangkan BPR untuk menengah ke bawah,” kata Cakra, Rabu (28/7/2021).
Sebab, menurut Cakra, tujuan dibentuknya BPR salah satunya juga untuk menekan bank harian di pasar. Mengingat keberadaan bank harian, memberatkan masyarakat. Sehingga, demi terciptanya pertumbuhan ekonomi BPR pun dihadirkan.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, pengelolaan keuangan di desa yakni penghasilan tetap (Siltap) para perangkat, bisa dikelola oleh BPR, begitupun dengan sertifikasi guru.
“Untuk menjaga rasio pertumbuhan di BPR, agar BPR maju,” ujarnya.
Cakra mengatakan, sebenarnya pemda memiliki saham di bjb, tapi pemda juga memiliki BPR. Sehingga, ketika menyerahkan pengelolaan untuk siltap perangkat desa dan sertifikasi guru ke BPR bisa mengoptimalkan BPR.
“Dan bjb sendiri ternyata kemitraan itu sudah terbentuk. Supaya jangan berebut pangsa pasar. Tujuannya, agar pertumbuhan berkaitan dengan pengelolaan di BPR bisa lebih maju lagi, lebih besar lagi,” jelasnya.
BACA JUGA: Wawancara Calon Direksi PDAM Disarankan Terbuka
Ia memastikan, ketika berenut pangsa pasar dipastikan BPR akan kalah.
“Catatannya, BPR juga harus mumpuni, berkaitan dengan SDM nya. Karena kesiapan BPR ini kan masih dibutuhkan banyak perbaikan-perbaikan,” pungkasnya. (Joni)