MAJALENGKA, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mengklaim kasus terkonfirmasi positif Covid 19,ataupun pasien yang meninggal selama PPKM Darurat mengalami penurunan. Penurunan jumlah kasus positif ataupun meninggal terlihat dari data harian yang dirilis Satgas pada periode pemberlakuan PPKM.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Harizal Harahap mengatakan, pada pekan pertama pemberlakukan PPKM Darurat lalu, temuan kasus terkonfirmasi mengalami lonjakan yang tinggi. Namun, di masa akhir pemberlakuan PPKM Darurat jumlah kasus bisa ditekan.
“Pada penerapan PPKM tahap awal tanggal 3 sampai 15 Juli masih belum turun, malah cenderung agak naik. Tapi setelah tanggal 20 kesini, sudah mulai turun. Contoh kematian tanggal 20 itu 18 sampai 20 per hari. Setelah tanggal 20 ke sini mulai landai, sekarang sudah stabil di angka 6 per hari,” kata dia saat ditemui di acara launching Vaksinasi anak di Pondok Pesantren Mufidah Santi Asromo, Desa Pasirayu, Kecamatan Sindang, Rabu (28/7/2021).
Terkait adanya anggapan bahwa penurunan kasus itu dipicu adanya pelonggaran pelaksanaan test, baik antigen maupun PCR, Harizal menepisnya. Dia justru beranggapan menurunnya test seiring dengan turunnya temuan kasus.
“Jadi kalau sekarang test antigen dan PCR menurun, ya mungkin karena temuan kasusnya juga menurun. Kontak eratnya juga menurun,” tegas dia.
BACA JUGA: Belum Ditemukan Varian Baru Virus Corona
Lebih jauh dia menjelaskan, sesuai panduan, ada beberapa kelompok yang harus menjalani pemeriksaan antigen dan PCR. Selain kontak erat, jelas dia, mereka yang berstatus susfect pun harus menjalani test.
“Semua yang disebut susfect, itu harus ditest. Yang kedua, otomatis yang kontak erat. Yang kontak erat itu, 1 terkonfirmasi, kontak erat minimal 15 orang diperiksa. Semua yang TBC itu kita lakukan test juga,” papar dia.
Sementara, Kabupaten Majalengka sendiri ditarget melakukan tets sebanyak 2630 per hari. Diakui Kadinkes, hingga saat ini target tersebut belum bisa terpenuhi. “kendalanya, alat test antigen terbatas,” jelasnya. (Dins)