KABUPATEN CIREBON, SC- Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih menyebut Covid-19 varian delta sangat ganas. Karena itu, perempuan yang akrab disapa Ayu itu meminta masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Tadi kami sampaikan kepada anak-anak, walaupun sudah divaksin tapi prokes harus tetap dilakukan. Karena virus Covid-19 varian delta ini sangat ganas. Dan 90 persen kematian adalah masyarakat yang belum divaksin. Walaupun ada yang sudah divaksin lalu meninggal, tapi jumlahnya sedikit,” kata Ayu usai meninjau vaksinasi santri berusia 12 sampai 17 tahun di pesantren Khas Kempek, Kecamatan Gempol, Kamis (29/7/2021).
Meski kematian merupakan takdir dari Allah SWT, namun menurut Ayu, sebagai manusia tetap harus berikhtiar dengan menerapkan prokes 5 M dan mengikuti program vaksinasi dari pemerintah. Menurut Ayu, program vaksinasi yang dilakukan Pemkab Cirebon merupakan upaya untuk menurunkan angka positif Covid-19 dan menekan angka kematian di Kabupaten Cirebon.
“Kita punya Satgas penanganan Covid-19 sampai tingkat desa, edukasi tetap kita lakukan. Kita Pemda, dan pemerintah pusat tetap berupaya menekan angka kematian akibat Covid-19,” tegasnya.
Upaya tersebut, lanjut Ayu, bahkan dilakukan oleh banyak pihak termasuk TNI, Polri hingga partai politik. Termasuk dalam pemberian bantuan sembako selama penerapan PPKM Darurat.
“Tidak hanya membuat regulasinya, tapi kita juga carikan solusinya. Termasuk pembagian vitamin, makanan untuk yang isolasi mandiri kita lakukan. Harapannya, apa yang jadi target vaksinasi ini tercapai, kematian menurun,” jelas Ayu.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni, SKM MKes, mengatakan, vaksinasi yang ditargetkan Dinkes sebanyak 1.782.964 orang, 214.150 di antaranya adalah target remaja atau anak yang berusia di atas 12 tahun sampai 17 tahun.
Menurut Enny, vaksinasi dengan sasaran remaja jumlahnya masih sangat sedikit. Pada dosis pertama, tercatat baru 765 remaja yang disuntik vaksin Covid-19.
“Alhamdulillah pesantren khas Kempek sudah memberikan vaksinasi duluan kepada santri-santrinya sebanyak kurang lebih 1.000. Pelaksanaannya sendiri selama dua hari, sampai Jumat besok (hari ini, red). Dan Alhamdulillah vaksinnya dari pemerintan pusat, jadi tidak mengambil vaksin dari dinkes,” kata Enny.
BACA JUGA: Hoaks Sebabkan Vaksinasi Dosis Kedua Rendah
Dijelaskan Enny, vaksin dari dinkes rencananya akan digunakan untuk vaksinasi remaja dalam rangka Hari Anak sebanyak 1.000 orang. Dengan demikian, target sasaran vaksinasi remaja bisa bertambah. Selain itu, ada beberapa pesantren yang sudah mengajukan permohonan vaksinasi santri.
“Hanya saja, kita menunggu vaksin dari provinsi, sekarang belum ada distribusi lagi,” paparnya.
Dalam vaksinasi tersebut, pihaknya menerjunkan tim vaksinator dari lima Puskesmas, yakni Puskesmas Winong, Gempol, Ciwaringin, Palimanan dan Puskesmas Kepuh. Masing-masing tim akan melayani 100 orang agar bisa cepat dan tidak terlalu banyak kerumunan. (Islah)