UNTUK bisa mendonorkan plasma konvalesen tidak semudah donor darah biasa. Karena pendonor plasma konvalesen harus melalui tahap pengecekan kondisi tubuh, pengambilan sampel darah, pengecekan titer tubuh hingga pengecekan penyakit bawaan oleh dokter ahli dari rumah sakit.
Sekretaris Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi, mengatakan, plasma konvalesen sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19 yang sedang dalam perawatan medis di rumah sakit. Hal itu karena, terbukti banyak pasien Covid-19 khususnya yang masuk kategori berat dan sedang, terbantu proses penyembuhannya dengan plasma konvalesen. Dan plasma konvalesen hanya ada pada orang yang telah sembuh dari Covid-19.
Namun, menurut Dangi, pascamerebaknya kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, pasien Covid-19 kesulitan mencari plasma konvalesen atau pendonor langsung plasma konvalesen. Kendati banyak penyintas Covid-19 yang ingin mendonorkan plasmanya, tapi setelah melalui tahap pengecekan, banyak pendonor yang gagal.
“Banyak teman mantan Covid yang ingin donor, tapi harus dicek dulu titernya. Saya pernah membawa 5 pendonor tapi kelima-limanya tidak cocok semua,” kata Dangi kepada Suara Cirebon, Senin (2/8/2021).
Melihat kondisi tersebut, dirinya kemudian menginisiasi membentuk grup WhatsApp penyintas Covid-19. Ia menamainya dengan grup mantan Covid-19. Menurut Dangi, hingga saat ini anggota grup WA tersebut sudah berjumlah ratusan mantan Covid-19. Termasuk para pejabat di lingkungan Pemkab Cirebon, dari mulai kepala dinas hingga hingga pejebat eselon III dan IV.
“Yang sembuh dari Covid-19 kan banyak. Saya juga melihat teman-teman di Pemda banyak yang sembuh. Makanya saya terbersit untuk donor kemudian membentuk grup ini,” kata dia.
Dangi menyebut tujuan dibentuknya grup tersebut tidak lain karena demi kemanusiaan. Selain itu, juga sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah yang telah menitipkan plasma ke dalam tubuh ini.
“Makanya sengaja saya buat grup ini, sengaja semua dijadikan admin agar bisa memasukkan para calon pendonor. Ini tidak pungut biaya apapun karena ini sebagai perwujudan syukur kepada Allah yang menitipkan plasma ke kita karena kita tidak bisa membuat plasma,” paparnya.
Selain itu, sambung Dangi, dibentuknya grup tersebut juga karena melihat kegamangan keluarga pasien ketika tidak ada stok plasma konvalesen di PMI Kabupaten Cirebon. Pasalnya, hingga saat ini kebutuhan plasma konvalesen setiap harinya tidak kurang dari 20 labu. Karena itu, ketika dalam kondisi tersebut dirinya kemudian mengarahkan pendekatan religi kepada keluarga pasien.
“Pesan untuk keluarga pasien, semoga Allah memudahkan karena plasma itu tidak mudah. Makanya saya arahkan keluarganya pada pendekatan religi dengan memperbanyak bacaan selawat,” tutur Dangi.
Ia sendiri mengaku sudah mendonorkan plasmanya sebanyak enam kali pascadinyatakan sembuh dari Covid-19. Untuk satu kali donor, plasma yang bisa diambil dari tubuhnya sebanyak 650 sampai 670 cc. Jumlah tersebut, cukup untuk membantu proses penyembuhan dua pasien Covid-19 kategori berat.
BACA JUGA: Hoaks Sebabkan Vaksinasi Dosis Kedua Rendah
Dangi menambahkan, sampai saat ini sudah ratusan pasien Covid-19 yang telah terbantu oleh grup mantan Covid tersebut.
“Anggota grup bukan dari masyarakat dan pejabat Kabupaten Cirebon saja, dari Karang Taruna Kota Cirebon juga banyak yang bergabung,” pungkasnya. (Islah)