CIREBON, SC- Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan meminta agar sektor pariwisata khususnya pada destinasi wisata dipermudah perizinannya.
Ia menyebut, fakta di lapangan para pelaku wisata sulit memperoleh izin. Padahal, lanjut Yoga, seharusnya urusan perizinan sektor pariwisata dan lainnya harus dipisahkan. Karena, dengan mempersulit perizinan maka akan menyebabkan pelaku sektor pariwisata menunda-nunda bahkan enggan mendaftarkan perizinan.
“Proses perizinan pariwisata harusnya dipermudah, tapi memang birokrasi kita itu cukup ribet. Pariwisata dan gedung izinnya harusnya dipisahkan,” kata Yoga, Rabu (6/10/2021).
Jangan sampai, lanjut Yoga, kesulitan perizinan membuat banyak destinasi wisata baru layu. Oleh karenanya, melalui rancangan Perda Pariwisata yang akan ditetapkan pada April 2022 mendatang, akan diatur hal ini.
“Ya, pada Perda Pariwisata yang akan ditetapkan di bulan April itu akan juga diatur mengenai masalah perizinan ini,” tuturnya.
BACA JUGA: Banyak Pegawai SKPD tak Sesuai Kompetensi, Bupati Cirebon Usul PNS Dikuliahkan atau Magang
Ia juga, mewanti-wanti agar Pemkab tidak sekonyong-konyong menyalahkan pelaku pariwisata yang belum memiliki izin. Ia meminta seharusnya pemerintah berkaca terlebih dulu.
“Jika menjamur jangan main salahkan, perlu berkaca dulu. Saya juga bagian dari pemerintah harus berkaca dulu. Tapi, tidak juga menyalahkan dinas terkait dan pemerintah. Karena, mereka pun hanya mengikuti aturan yang berlaku, kalau tidak mengikuti mereka (SKPD) yang akan disalahkan,” jelasnya.
Menurutnya, yang menjadi pangkal masalah adalah soal payung hukum.
“Kita ingin memaksimalkan pariwisata tapi terbentur oleh payung hukum,” ujarnya.
Yoga berharap, ke depan masalah perizinan sektor pariwisata khususnya destinasi wisata segera dapat terpecahkan. Hal itu untuk memaksimalkan pariwisata yang ada di Kabupaten Cirebon. (Sarrah/Job)