KABUPATEN CIREBON, SC- Altet asal Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Wuri Utari Royani (18) sukses mengukir prestasi yang membanggakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, melalui cabang Modern Pentathlon Indonesia dengan membawa tiga medali. Sayangnya, Wuri tidak mewakili Jawa Barat, tetapi bertanding untuk DKI Jakarta.
Secara pribadi, Wuri pun sangat menyayangkan keikutsertaannya di ajang PON yang tidak mewaliki Jawa Barat (baca: Cirebon) tersebut. Modern Pentathlon merupakan jenis olah raga yang menggabungkan lima cabang sekaligus yakni anggar, renang gaya bebas, berkuda palang rintang, menembak dan lari lintas alam.
Hal itu diungkapkan Wuri, pascakedatangannya dari Papua ke kampung halaman di Desa Gebang Ilir.
“Menang awalnya saya tahunya fasilitas untuk berlatih Modern Pentathlon Indonesia itu cuma ada di Jakarta dan setelah berlatih untuk memperkuat tim DKI Jakarta, saya baru tahu kalau ternyata di Jawa Barat juga ada,” ujar perempuan yang akrab disapa Uut itu kepada Suara Cirebon, Selasa (12/10/2021).
Saat ini, lanjut Wuri, ketika ada selebaran untuk seleksi atlet SEA Games cabang Modern Pentathlon Indonesia, iseng-iseng dirinya mendaftar di Jakarta, namun belum diberi kesempatan. Hal itu tidak menyurutkan tekadnya dan terus berlatih secara rutin seminggu dua kali. Ia bahkan pergi ke Jakarta hanya untuk berlatih menembak, sementara untuk renang dan lari, dirinya masih berlatih di Cirebon. Saat itu dua bulan menjelang pelaksanaan PON XX Papua, kegigihannya membuahkan hasil positif.
“Saya dihubungi oleh pelatih untuk ikut memperkuat tim DKI Jakarta,” ujarnya.
Wuri pun tidak menyia-siakan kesempatan tersebut. Selama dua bulan berlatih untuk tim DKI Jakarta, dirinya kemudian diberangkatkan untuk bertanding di PON XX Papua.
“Diterjunkan di tiga nomor berbeda yakni nomor mix Relay Laser Run (lari-nembak) saya mendapatkan medali emas, nomor Single Laser Run (lari-nembak) mendapatkan medali perak dan nomor single triathlon (lari-nembak-renang) mendapatkan medali perunggu,” tuturnya.
Mahasiswi salah satu universitas di Surakarta, Jawa tengah itu menyampaikan, sebagai anak yang lahir dan tinggal di Kabupaten Cirebon, keikutsertaannya membela DKI Jakarta sebenarnya sangat disayangkan.
“Sebenarnya dengan hasil yang diraih seharusnya bisa membawa nama harum daerah sendiri,” ujarnya lirih.
Menurutnya, karena saat itu tidak ada yamg memfasilitasi dirinya dalam cabang olahraga tersebut dan karena yang melatih dan tempat berlatihnya di Jakarta, maka ketika diminta menjadi wakil DKI Jakarta oleh sang pelatih, dirinya hanya menuruti instruksi dan arahan sang pelatih.
“Kalau untuk memperkuat daerah sendiri, saya kurang memahami hal tersebut, terpenting bagaimana saya berlatih dan bagaimana bisa menjadi juara, ke depan saya ingin konsentraai agar bias lolos ikut pada kejuaraan Asean Games,” tandasnya.
Sementara itu, Kuwu Gebangilir, H Slamet, mengungkapkan rasa bahagianya atas keberhasilan warganya di ajang PON XX Papua tersebut. Putri pasangan Agus dan Nining warga Blok Kroya Desa Gebang Ilir itu, menurut Slamet sudah memiliki bakat dalam olahraga atletik sejak masih duduk di bangku SDN Tersana Baru Kecamatan Babakan. prestasinya terus dilatih dan dikembangkan saat melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Sumber dan SMAN 1 Sumber Kabupaten Cirebon.
“Bakatnya sudah terlihat saat menyabet juara pertama lari 400 meter cabang atletik dalam ajang invitasi Atletik Pelajar tingkat Kabupaten Cirebon saat itu,” ujar Slamet.
BACA JUGA: Belum Ada Pembahasan Pembangunan Sirkuit
Akan hal tersebut, selaku Pemdes akan mendatangi KONI, bahwa salah satu warganya, merupakan atlet berbakat dan berprestasi, dengan meraih tiga medali di Ajang PON Papua 2021. Pihaknya berharap ke depan Wuri bisa bergabung dengan membawa daerah sendiri, dengan demikian dapat menjadi kebanggan Kabupaten Cirebon.
“Semoga ini menjadi inspirasi dan contoh yang baik, bagi kaum muda khususnya di Desa Gebang Ilir,” pungkasnya. (Baim)