KABUPATEN CIREBON, SC – Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Cirebon masih perlu dukungan. Sayangnya, kepedulian pemerintah masih belum maksimal. Selain itu perlu ada peran pengusaha untuk mengucurkan dana CSR-nya bagi kemajuan KWT.
Hal itu disampaikan, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R. Cakra Suseno, terkait masih banyaknya KWT di Kabupaten Cirebon yang jalan di tempat. Ia mengakui, beberapa KWT telah menunjukkan perkembangan yang baik, namun yang stagnan masih lebih banyak.
“Permasalahan KWT ini bagaimana lebih lanjut lagi. Pemerintah harus beri support agar KWT tidak stagnan. Sementara, bentuk kepedulian pemerintah belum maksimal,” jelasnya, Rabu (13/10).
Tidak hanya pemerintah, lanjut Cakra, peran dan kepedulian pihak swasta melalui dana CSR juga penting. Karena, pemerintah pun perlu menilik anggaran yang tersedia.
“Contoh KWT di Palimanan banyak KWT yang secara continue dibantu perusahaan swasta seperti Indocement,” ujarnya.
Tidak hanya pemerintah dan swasta, peran DPRD juga akan dimaksimalkan.
“Upaya itu, kita akan memberikan masukan-masukan kepada para pengusaha agar dapat membantu KWT,” sebutnya.
Cakra menekankan setelah atau sebelum adanya bantuan pun, KWT jangan hanya mengandalkan bantuan dan sebagainya. Kalau bisa, tuturnya, KWT dapat secara mandiri mengembangkan diri, sehingga memberi efek getok tular kepada yang lain.
“Jangan hanya mengandalkan setiap tahunnya dari pemerintah. Untuk penganggaran tidak mungkin juga Pemda. Upayakan dari masyarakat sekitar dulu sehingga beri dampak getok tular,” katanya.
BACA JUGA: Selly Prihatin Cirebon Jadi Penyumbang TKI Terbesar
Akan tetapi, kembali lagi Cakra berharap bahwa para pengusaha dapat memberi sumbangsih kepada KWT. Ia berharap pemberian sumbangsih kepada masyarakat dapat menjadi sunah sebuah perusahaan.
“Pengusaha untuk memberi sumbangsih kepada KWT. Dana CSR dalam bentuk apa. Kita tidak tahu. Saya harap dapat perusahan hati nuraninya terbuka untuk meningkatkan para KWT,” tutupnya. (Sarrah/job)