KOTA CIREBON, SC- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Cirebon yang sudah berjalan selama satu bulan, dipastikan tidak menyebabkan adanya penambahan kasus baru Covid-19 di dunia pendidikan.
Hal tersebut, disampaikan Ketua Harian Satgas Covid-19 yang juga Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi saat memberikan penjelasan dalam rapat koordinasi tim monitoring dan evaluasi (monev) provinsi dan pembinaan UKSN tahun 2021 di kantor Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Rabu (13/10/2021).
Agus memastikan, penerapan protokol kesehatan (prokes) selama dilangsungkan PTM terbatas di masing-masing sekolah, diterapkan dengan ketat.
“Secara teknis, pelaksanaan PTM terbatas di Kota Cirebon sudah mematuhi prokes,” tutur Agus.
Selain itu, Agus meminta keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKSM) dioptimalkan kuantitas dan kualitasnya, sehingga dapat menjadi perwakilan satgas di sekolah.
“Sekolah di Kota Cirebon sudah memiliki UKSM. Sehingga di masa pandemi Covid-19 ini UKSM dapat menjadi perwakilan satgas di sekolah,” kata Agus.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman di setiap sekolah, menurut Agus, Satgas Covid-19 akan melakukan sampling tes swab di beberapa sekolah
“Kita akan evaluasi. Supaya kita yakin bahwa kondisi saat ini benar-benar aman. Tes sampling dilakukan di beberapa sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, apabila ditemukan penambahan kasus di bawah 5 persen, maka kelas yang ditemukan kasus itu yang akan diistirahatkan 10-14 hari.
“Jika positivity rate nya lebih dari 5 persen, maka akan ditutup satu sekolah. Ini sudah sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Dengan tes sampling ini, Agus berharap, dapat merepresentasikan bahwa pandemi Covid-19 ini masih bisa dikendalikan dengan baik.
Agus bahkan menyebut, anak SD dapat mewakili kelompok klaster rumah tangga. Pasalnya, kalau anak SD positivity ratenya nol, diyakini klaster rumah tangga aman.
“Sedangkan tingkat SMP dan SMA mewakili klaster masyarakat umum karena mobilitas anak-anak itu yang cukup dinamis,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu Agus menjelaskan, semua sekolah di Kota Cirebon sudah memiliki UKSM. Hanya saja Agus meminta agar keberadaan UKSM dapat ditingkatkan kualitasnya.
“Sehingga di masa pandemi Covid-19 ini UKSM dapat menjadi perwakilan satgas di sekolah,” tutur Agus.
BACA JUGA: Dewan Pendidikan Kota Cirebon Lebih Setuju Penambahan Jam Belajar
Bukan hanya itu saja, Sekda Gus Mul berharap UKSM jumampu membuat prosedur tetap apabila ada kasus terkonfirmasi ditemukan di sekolah.
“Mereka harus berbuat apa. Ini yang penting dilakukan. Termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kebiasaan baru yang diterapkan di setiap sekolah,” pungkasnya. (Surya)