MAJALENGKA, SC- Penganiayaan terhadap seorang pria pemulung lanjut usia (lansia) yang videonya viral di media sosial (medsos) Instagram diselesaikan secara kekeluargaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa warga terhadap seorang kakek.Dalam video yang diunggah pada Selasa (26/10/2021) kemarin, oleh akun @erwinmoron_official, terlihat ada beberapa warga melakukan kekerasan terhadap seorang kakek yang dituduh mencuri.
Peristiwa tersebut membuat sebagian pegiat medsos di Majalengka ikut berempati. Setelah video itu beredar luas di dunia maya mereka bergerak langsung memastikan kondisi korban.Salah satunya pegiat medsos di Majalengka dengan nama akun @besokseninco.
Menurut tim @besokseninco, Yulian Firmansyah mengatakan, aksi pemukulan itu berawal dari adanya miskomunikasi. Sebelum pemukulan, si kakek memang diketahui mengambil dompet milik seorang pedagang sayur.
“Karena terlihat mencurigakan dan berada di lokasi hilangnya tas, dia lalu dibawa ke balai Desa Cibogor,” kata Yulian.
Awalnya kakek ini tidak mengaku, namun lama kelamaan setelah didesak, akhirnya mengakui bahwa dia yang mengambil tas tersebut.
Disisi lain kata Yulian, ada juga informasi lain yang menyebutkan,bahwa korban mengaku menemukan dompet yang tergelatak, tanpa tahu siapa pemiliknya. Setelah diambil, sang kakek menaruhnya di tumpukan daun.
“Lalu dibawalah si kakek ini ke balai desa. Dia mengaku menemukan, bukan mencuri. Saat dilakukan pengecekan pun, isi dompet dan tas itu dalam keadaan utuh, tidak ada yang hilang,” tuturnya.
Permasalahan tersebut lanjutnya terjadi sudah selesai. Permasalahannya telah diselesaikan secara kekeluargaan. Tim (@besokseninco) dapat keterangan dari dua sumber.
Sementara, terlepas dari pemicu pemukulan yang dialami oleh korban, lanjut dia, pihaknya berinisiatif menggalang donasi untuk si kakek. Adapun alasan dirinya melakukan hal tersebut, melihat pada kondisi keluarga dan ekonomi korban yang menjadi pertimbangan Yulian untuk berinisiatif membuka donasi.
“Ini melihat kondisi istri, keluarganya, seperti yang ada dalam keterangan unggahan itu. Bisa meringankan beban supaya hal-hal seperti kasus itu tidak terulang,” tuturnya.
Dijelaskannya, penggalangan donasi itu rencananya akan dibuka sampai Jumat (29/10/2021). Hasil donasi akan disalurkan langsung kepada yang bersangkutan. “Saya udah cantumkan nomer rekening. Mudah-mudahan bisa terkumpul, dan Jumat kami salurkan,” jelasnya.
Sementara itu korban penganiayaan Caslam (68), mengaku Caslam sudah puluhan tahun menjadi pemulung. Dirinya juga sudah biasa berkeliling desa untuk mencari barang rongsokan.
Bahkan, dirinya sudah terbiasa keluar masuk Desa Cibogor, tempat dirinya mendapat kekerasan setelah mengambil barang milik warga setempat. “Ya udah sering ke desa (Desa Cibogor) itu mah. Malah sering juga warga di sana ngasih (rongsokan),” kata Caslam, Kamis (28/10/2021).
BACA JUGA: Polisi Telusuri Video Kekerasan pada Lansia
Caslam juga menegaskan, dirinya tidak mencuri tas tersebut, tetapi menemukan secara tak sengaja. Sebelumnya, Caslam juga pernah menemukan tas milik pengguna jalan yang terjatuh. Saat itu,kata Caslam, tas tersebut dia kembalikan lagi kepada pemiliknya.
Adik Caslam, Mimin menambhkan, bahwa tuduhan pencurian tas itu tidak benar, dan kakanya tidak berniat mencuri tas tersebut, Caslam hanya mengamankan. “Kalu niatnya mencuri kakak saya pasti langsung pergi, tapi ini kan tidak, dia tetap mencari rongsokan di desa itu,” kata Mimin. (Dins)