KABUPATEN CIREBON, SC- Kasus stunting di Kabupaten Cirebon tahun 2021 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 kemarin. Klaim penurunan angka kasus stunting tersebut disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni, usai pengukuhan tim pendamping keluarga dalam penurunan stunting tahun 2021 di Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Rabu (3/11/2021).
Menurut Enny, jumlah kasus stunting tahun ini berdasarkan dari hasil penimbangan anak yang dilakukan pihaknya, dari anak yang ditimbang sebanyak 164.170 anak, terdapat 19.357 kasus stunting. Sedangkan pada tahun 2020 kemarin, dari anak yang ditimbang sebanyak 156.429 terdapat kasus stunting sebanyak 21.316.
“Jadi kalau dipersentase kasus menurun dari 13,63 persen menjadi 11,79 persen,” ujar Enny.
Ia menjelaskan, temuan kasus stunting di wilayah Kabupaten Cirebon berada di hampir semua kecamatan. Dari jumlah total 40 kecamatan, terdapat 22 kecamatan yang kasus stuntingnya tinggi.
“Dari total jumlah kecamatan hanya di 22 kecamatan itu yang kasusnya tinggi. Kalau diiris dari seluruhnya kasus tertinggi ada di Desa Waruduwur, Desa Penpen, Desa Jamblang, Desa Kalisari dan Desa Bakung Lor,” paparnya.
BACA JUGA: Kejar Target Vaksinasi dan Penurunan Stunting
Untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon, DPPKBP3A membentuk tim pendamping keluarga. Enny menambahkan, tim pendamping keluarga yang dikukuhkan bersamaan dengan gebyar vaksinasi keluarga tersebut jumlahnya sebanyak 1.749. Dari jumlah tersebut, tiap-tiap tim diisi oleh 3 sampai 5 orang pendamping keluarga per desa.
“Nanti tugasnya ya untuk pendampingan seperti pemberian asupan gizi, kapan waktu pemeriksaan kesehatan dan sebagainya,” pungkasnya. (Islah)