MAJALENGKA, SC- Bantuan pemerintah daerah dalam bentuk dana hibah untuk organisasi kepemudaan (KNPI) dinilai yang terendah di Wilayah III Cirebon, termasuk di Jawa Barat. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI) Kabupaten Majalengka, Sulthan Saddam.
Kecilnya anggaran ini menjadi salah satu alasan DPD KNPI kemudian memutuskan menolak dana hibah dari Pemkab Majalengka tahun anggaran 2021.
“Kecilnya anggaran ini hanya salah satunya kenapa kami menolak. Ada alasan lainnya sehingga saya selaku Ketua DPD KNPI menolak dan tidak akan memproses pencaiaran dana hibah yang besarya Rp75 juta,” kata Sulthan, Minggu (20/11/2021).
Menurut Sulthan, anggaran hibah untuk KNPI yang hanya Rp75 juta ini makin menunjukkan bahwa Pemkab Majalengka tidak serius dalam pembinaan generasi muda. Karena di daerah lain dengan anggaran APBD yang tak jauh berbeda, mampu mengalokasian anggaran yang jauh lebih besar dari Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA: KNPI Rajagaluh Majalengka Diskusikan Masalah Sampah
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari ketua KNPI kabupaten lainnya, yang volume APBD-nya tak jauh berbeda dengan Kabupaten Majalengka, tapi alokasi hibah untuk KNPI besar, seperti Kabupaten Indramayu Rp600 juta, Kota Cirebon Rp175 juta, Kabupaten Kuningan Rp200 juta, Kabupaten Karawang Rp600 juta,Tasikmalaya Rp500 juta, Kota Cimahi 350 juta, Kabupaten Bandung Barat Rp300 juta, Kota Tasikmalaya Rp300 juta, Kota Bandung Rp4 miliar dan Kabupaten Bogor Rp1,7 miliar.
“Bahkan kita juga jauh bila dibandingkan dengan Kabupaten baru,yakni Pangandaran yang tahun ini mengalokasikan anggaran pembinaan generasi muda melalui KNPI sebesar Rp600 juta,” jelasnya.
Sementara Kabupaten Majalengka yang besaran APBD-nya tak jauh berbeda dengan daerah lain, lanjut Sulthan hibah untuk KNPI hanya sebesar Rp75 juta. “Dan sikap kami ini sudah final, sebagai ketua saya tidak akan memproses pencairan apapun alasannya,” tegasnya. (Dins)