MAJALENGKA, SC- Ribuan pekerja dari Aliansi Buruh Majalengka kembali menggelar aksi demo. Kali ini aksi buruh melibatkan jumlah massa yang jauh lebih banyak dari aksi sebelumnya. Aksi turun ke jalan ketiga kalinya dalam dua pekan terakhir merupakan bentuk kekecewaan terhadap besaran UMK 2022 yang hanya naik sebesar Rp36 ribu, Rabu (24/11/2021).
Dari pantauan, massa buruh mulai berdatangan ke Alun-alun Majalengka,yang menjadi pusat aksi, sekitar Pukul 12.30 WIB. Mereka datang secara bergelombang dengan menggunakan sepeda motor serta 3 unit mobil komando. Kemacetan di jalan KH Abdul Halim tak terelakan, sehingga petugas melakukan rekayasa lalu lintas.
Dalam orasinya, perwakilan buruh menyatakan tidak terima dengan penetapan UMK 2022 yang telah disepakati oleh Dewan Pengupahan dalam rapat pleno pada Selasa (23/11/2021) kemarin.
“Kami menyatakan keprihatinan yang sedalam-dalamnya atas putusan kemarin yang hanya naik Rp36 ribu atau Rp 1.200 per hari, itu sama saja dengan harga pakan ayam untuk satu hari,” tegasnya.
Ketua Aliansi Buruh Majalengka, Joko Purnomo menandaskan, bahwa kenaikan upah yang ditetapkan sangat jauh dari harapan. ”Kami sangat prihatin atas putusan kemarin yang hanya menaikan upah Rp 36 ribu atau Rp 1.200 per hari, sama dengan harga pakan ayam untuk satu hari,” ujarnya.
Massa buruh juga mendesak untuk berdialog langsung dengan Bupati Majalengka Karna Sobahi. Sayangnya orang nomor satu di Majalengka kabarnya sedang tidak ada di Pendopo.
Perwakilan massa buruh hanya di terima oleh Wakil bupati Tarsono D Mardiana, Sekda Eman Suherman dan sejumlah pejabat lainnya.
Sementara itu akibat aksi yang dilakukan oleh ribuan buruh, kemacetan terjadi ruas jalan menuju Pendopo Pemkab Majalengka. Kemacetan ini terjadi akibat konvoi kendaraan buruh. Kemacetan paling parah terjadi jalan raya Cirebon-Bandung yang melintasi di wilayah Kecamatan Sumberjaya hingga Jatiwangi,yang menjadi kawasan industri di Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA: Besaran Kenaikan UMK Belum Bisa Dipastikan
Aksi kali ini juga ditandai dengan sweeping. Kericuhan sempat terjadi ketika para buruh melakukan aksi sweeping ke sejumlah pabrik. Swepping itu dilakukan untuk mengajak buruh yang masih bekerja agar ikut aksi turun ke jalan menuntut kenaikan UMK.
Kericuhan yang mewarnai aksi buruh saat melakukan sweeping lerlihat dari rekaman video yang beredar luas di aplikasi perpesanan. Dalam video terlihat massa buruh memaksa masuk ke sebuah pabrik dengan merobohkan pagar.Adanya aksi sweping inipun diakui oleh Asep Odin salah satu perwakilan buruh.”Betul,tadi sempat ada aksi sweeping,”ujarnya.(Dins)