PANDEMI Covid-19 dan menjelang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, pelatihan atau workshop gerabah Apik Craft, di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon sepi. Bahkan, dapat dikatakan mandek. Tak hanya itu, perekonomian di desa tersebut pun anjlok.
Owner Apik Craft, Nurjaji, mengungkapkan pascapandemi dan PPKM hingga saat ini, workshop gerabah berhenti total. Dari yang biasanya ada tamu desa yang kebetulan berkunjung dan mampir hingga yang rombongan dari sekolah ada, akibat PPKM semua berhenti.
“Biasanya ada satu atau dua orang. Entah tamu desa, atau memang sengaja datang buat belajar,” katanya, Kamis (24/11/2021) lalu.
Bahkan, lanjutnya, biasanya rombongan anak TK, siswa SD, SMP, SMA, bahkan mahasiswa secara pribadi datang untuk belajar melihat-lihat, membuat dan mencetak gerabah. Diakuinya memang sejak awal Pandemi sepi pengunjung dan pesanan.
“Ada biasanya rombongan maksimal 10 orang. Dan kita patok tarif per orangnya Rp 15.000 itu ada 1 sampai 2 kali seminggu,” bebernya.
BACA JUGA: DLH akan Fasilitasi Izin Usaha Batu Alam
Tak hanya itu, banyak kunjungan ke perajin tradisional yang batal dan terhambat. Wisata edukasi dan perekonomian yang sebelumnya berjalan baik, Kini terhambat, bahkan, anjlok.
Meski begitu, pihaknya terus optimis dan yakin bahwa pasti Apik Craft akan bangkit. Harapannya sendiri untuk saat ini pihaknya dapat bertahan dan terus dapat berinovasi. Ia juga, berharap wacana pemerintah untuk menggarap wisata edukasi segera terlaksana di tengah merdeka belajar. (Sarrah)