KABUPATEN CIREBON, SC- Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta melakukan safari politik di wilayah Cirebon. Dalam kunjungan tersebut, Anis didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora, Mahfudz Siddiq dan pengurus Partai Gelora Jawa Barat.
Anis menyebutkan, kunjungan ke Kabupaten Cirebon ini dalam meningkatkan sektor perekonomian usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi salah satu pilar penggerak ekonomi masyarakat di tengah pandemi.
“UMKM saat ini menjadi sesuatu hal yang tengah diperjuangkan oleh kami. Sangat senang datang ke sini, geliatnya sangat terlihat,” kata Anis, saat menggelar jumpa pers di salah satu sentra batik di kawasan Trusmi, Kabupaten Cirebon, Senin (29/11/2021).
Di Jawa Barat, pihaknya melaunching program menanam 10 juta pohon. Menurut Anis, perubahan iklim menjadi salah satu agenda yang akan perjuangkan Partai Gelora.
“Agenda utama Partai Gelora yaitu pemberdayaan ekonomi rakyat dalam konteks ini UMKM. Karena UMKM ini menyumbang 60 persen produk domestik bruto (PDB) kita dan menyerap sekitar 119 juta tenaga kerja setara 96 persen total tenaga kerja di Indonesia,” ungkapnya.
Anis tidak memungkiri, kunjungannya ke Cirebon juga berkaitan dengan konsolidasi partai. Menurutnya, safari politiknya itu bagian dari penguatan struktur dan kader partai di wilayah Cirebon, sebagai persiapan pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Pemilihan legislatif dan pilpres memang masih cukup jauh, namun agenda politik sudah harus mulai dilakukan,” ujarnya.
Saat disingung struktur kepengurusan partai yang telah terbentuk, Anis menegaskan, kepengurusan Partai Gelora telah terbentuk di 36 provinsi.
“Kepengurusan Partai Gelora telah terbentuk di 36 provinsi termasuk di 514 kota/kabupaten se-Indonesia. Di Indonesia ada 7.235 Kecamatan. Struktur partai di tingkat kecamatan sudah ada di 89 persen. Kami tergetkan telah dibentuk sebelum akhir tahun 2021 ini,” ujarnya.
BACA JUGA: PKB Kabupaten Cirebon Target 14 Kursi
Mantan Presiden PKS itu menegaskan, Partai Gelora beda dengan bekas partainya sebelumnya.
“Karena Partai Gelora lebih Indonesia. Artinya, partai yang bisa merobohkan temok-tembok atau sekat yang sekarang ada. Partai Gelora ada untuk semua populasi,” katanya.
Anis menyebut, parliamentary threshold (ambang batas parlemen/pileg) dan presidential threshold (ambang batas pileg) dianggap menghambat partisipasi di Pemilu 2024.
“Partai Gelora inginnya threshold itu dihilangkan baik untuk pileg maupun pilpres. Karena dengan cara itu kita mendorong partisipasi demokrasi lebih luas. Tapi kalau ada threshold, ya target kami ya lulus threshold,” pungkasnya. (Vicky/Narsita)