KOTA CIREBON, SC- Tiga tahun sudah Pasangan Azis-Eti (Pasti) memimpin Kota Cirebon sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon. Di pertengahan memimpin, tepatnya di tahun 2020, Kota Cirebon diterpa pandemi Covid-19. Dampakanya, perkembangan dan pembangunan infrastruktur di Kota Cirebon terhambat karena refocusing anggaran.
Selain itu, sektor perekonomian masyarakat pun terdampak. Terlebih di sektor kesehatan, tidak sedikit warga Kota Cirebon yang terpapar Covid-19. Bahkan, sektor pendidikan dan sektor pariwisata pun terpaksa harus tutup sementara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pun dibentuk untuk mengatasi penyebaran Covid-19 dan peningkatan sektor ekonomi, pendidikan, begitu juga dengan sektor pariwisata. Kendati banyak pembangunan yang tertinggal karena anggaran yang terefocusing. Di sisa jabatan yang hanya 2 tahun lagi, Pasti berujar akan mengejar ketertinggalan tersebut.
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati menyampaikan, selama tiga tahun kepemimpinan Pasti di Kota Cirebon bukanlah perjalanan yang mudah. Untuk itu, program prioritas yang sebelumnya sempat tertunda akan dilanjutkan, khususnya pembangunan infrastruktur.
“Seperti penataan drainase, peningkatan kualitas Jalan Siliwangi, baik di perbatasan kota dan kabupaten, hingga perbatasan dengan Karanggetas bisa diselesaikan,”ujar Eti saat melakukan pertemuan dengan wartawan di lobby gedung Setda pemkot setempat, Senin (13/12/2021).
Dia menjelaskan, program lain yang tertunda dan mungkin dapat dikejar dengan sisa waktu 2 tahun ini, yaitu salah satunya pengembangan kota pusaka.
“Saya yakin sisa dua tahun kepemimpinan pak Azis dengan saya sebagai wakilnya seperti pembangunan infrastruktur akan dikejar. Ini ikhtiar yang kita lakukan. Dalam dua tahun ini kita fokus menuntaskan visi dan misi,” tutur Eti.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan, tugas kelompok kerja (pokja) pengadaan barang dan jasa di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Cirebon sudah diturunkan. Hal ini untuk mempercepat pembangunan yang tertunda.
“Dari awal kita dampingi teman-teman di perangkat daerah untuk melakukan percepatan proses administrasi dan penjadwalan lelang,” tutur Agus.
“Sehingga saat anggaran sudah berjalan, proses administrasi selesai dan lelang paling lambat dilakukan Februari 2022 mendatang. Pak Wali Kota juga sudah memberikan arahan agar pekerjaan yang seharusnya bisa dilaksanakan sekarang tidak ditunda,” tegas Agus.
BACA JUGA: Pemkot Cirebon Kebut Realisasi RPJMD
Dengan pola yang dilakukan ini, Agus berharap pembangunan infrastruktur yang sebelumnya tertunda bisa segera direalisasikan. Selama dua tahun ini, lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon fokus untuk penanganan pandemi Covid-19 dan saat ini kasus penyebarannya terus menurun.
Selain itu, Pemkot Cirebon juga telah menganggarkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp83 miliar untuk penanganan Covid-19 pada 2022 mendatang.
“Dengan sudah dianggarkan secara khusus alokasi anggaran untuk pembangunan, termasuk untuk infrastruktur tidak terganggu,” katanya. (Surya)