MAJALENGKA, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka berencana akan merelokasi warga korban tanah longsor di Desa Panyindangan, Kecamatan Banjaran.
Relokasi terutama akan dilakukan terhadap warga yang rumahnya sudah tidak layak dihuni akibat diterjang longsor beberapa hari lalu. Hal itu disampaikan Bupati Karna saat meninjau lokasi longsor, Senin (13/12/2021)
Bupati Karna Sobahi mengatakan, dari laporan camat, ada beberapa rumah yang hancur akibat diterjang longsor. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan perbaikan.
“Saya terima laporan, ada rumah yang tidak lagi boleh dihuni. Kemudian melihat geografis seperti itu, ya mungkin kami akan relokasi,” katanya.
Untuk lokasi Bupati Karna menginginkan lokasi relokasi tidak jauh dari tempat tinggal warga saat ini. Namun, secara keamanan, kondisinya jauh lebih aman. “Nanti akan dicari lahan-lahannya di dekat sini, nanti akan kita bebaskan. Nanti anggaran ada di (Dinas) Rumkintan,” ucapnya.
BACA JUGA: Banjir dan Longsor Terjadi di Sejumlah Daerah Majalengka
Beberapa titik di selatan Majalengka, tutur Bupati Majalengka, memang rawan musibah longsor. Namun, untuk membuat kebijakan relokasi warga secara menyeluruh tidak mudah dilakukan “Dilihat dari titik-titik rawan bencana, hampir memiliki kerawanan dalam bencana itu. Karena berbukit-bukit. Termasuk kampung saya di (Kecamatan) Malausma, ya begitu. Inilah yang harus dipahami masyarakat,” jelasnya.
Selain meninjau lokasi longsor, Bupati Karna Sobahi menyalurkan bantuan uang tunai dari BAZNAS untuk 25 Kepala Keluarga (KK). Dua puluh lima KK tersebut tersebar di Desa Panyindangan, Girimulya, Banjaran, Cimeong, dan Desa Kareo yang totalnya sebesar Rp67.500.000. (Dins)