MAJALENGKA, SC- Intensitas hujan tinggi menyebabkan kondisi bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di aliran Sungai Cimanuk, Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka kondisinya makin mengkhawatirkan. Dampaknya puluhan rumah warga di Blok Selasa, desa setempat terancam.
Menurut keterangan warga, kerusakan bangunan TPT terus terjadi. Derasnya aliran air saat musim hujan menyebabkan abrasi pada bantaran Sungai Cimanuk. Abrasi terus terjadi setiap musim hujan, dan menyebabkan bangunan TPT mengalami kerusakan. Dikhawatirkan akibat kerusakan yang tak kunjung mendapatkan perbaikan, bangunan TPT akan roboh.
Bila hal itu sampai terjadi,keselamatan 20 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sekitar bantaran sungai terancam. “Akhir November lalu ada bagian TPT mengalami retakan, yang kami khawatirkan bila tidak ada perbaikan bangunan itu roboh,” kata Eka, warga setempat, Selasa (4/1/2022).
Menurut Eka, saat itu retakan tembok penahan itu sekitar 20 meter, setelah diterjang air Sungai Cimanuk. Dan saat ini ada beberapa titik bangunan TPT hampir roboh.
BACA JUGA: Longsor Terjang Belasan Rumah Warga Majalengka
Dijelaskan dia, dengan kondisi tersebut kemungkinan akan terus bertambah, mengingat di titik lain sudah terdapat retakan-retakan pada TPT. Apalagi puncak musim hujan diperkirakan baru akan terjadi pada Januari akhir hingga Februari mendatang.
“Di beberapa titik lainnya sudah ada retakan-retakan. Padahal bulan lalu masih baik. Yang warga takutkan bila arus sungai terus besar,bangunan jadi cepat ambruk,” ujarnya.
Selain di Desa Jatitujuh, kondisi serupa juga terjadi di Desa Ampel, Kecamatan Ligung. Di desa tersebut sekitar 50 KK juga diliputi perasaan was-was karena kondisi bantaran Sungai Cimanuk yang semaki kritis. Terlebih beberapa waktu lalu ada sembila rumah warga rusak setelah terjadi erosi pada bantaran Sungai Cimanuk. (ABR)