TINGGINYA angka stunting di Kabupaten Cirebon menjadi salah satu isu yang dibahas Bupati Cirebon, H Imron MAg saat bertemu dengan sejumlah kader Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di Gedung Multiguna, Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Selasa (4/1/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Imron menekankan kepada para kader PPKBD untuk membantu pemerintah untuk menekan angka stunting di Kabupaten Cirebon. Imron mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memberikan dukungan kepada kader untuk bisa bekerja secara maksimal.
“Angka stunting di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi,” kata Imron.
Imron menyebutkan, peran dari kader tersebut sangat penting lantaran bersentuhan langsung dengan masyarakat. Bila pendekatan berjalan maksimal, ia memprediksi angka stunting bisa menurun secara cepat.
“Biasanya stunting dialami oleh masyarakat yang kurang begitu paham dan mengerti. Makanya para kader harus memberikan bimbingan hingga arahan,” kata Imron.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj. Enny Suhaeni, mengatakan, angka stunting di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Persentasenya bahkan di atas angka Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan data yang ada, menurut Enny, angka tersebut mengalami kenaikan sejak tahun 2018. Pada tahun tersebut, persentasenya sebanyak 8 persen. Kemudian pada tahun 2019 jumlahnya meningkat menjadi 9 persen. Begitupun pada tahun 2020, angkanya terus meningkat hingga mencapai 13 persen. Dan pada tahun 2021 kemarin, menjadi 24 persen.
“Ini adalah tugas bersama, semua perangkat daerah harus terlibat dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon,” kata Enny.
BACA JUGA: DPPKBP3A Klaim Angka Stunting di Kabupaten Cirebon Turun
Menurut Enny, tugas dari kader PPKBD sendiri adalah mengendalikan penduduk dan memberikan intervensi terhadap perlindungan anak dan perempuan. Para kader harus memberikan penyuluhan, advokasi kepada pasangan usia subur, termasuk memberikan penyuluhan tentang program KB yang aman.
Di tempat yang sama, Camat Gegesik, Indra Fitriani mengatakan, jumlah penduduk di Kecamatan Gegesik merupakan terbanyak ketiga di Kabupaten Cirebon setelah Kecamatan Sumber dan Gunungjati. Menurut dia, masyarakat di Kecamatan Gegesik sudah memahami konsep perencanaan keluarga. Sehingga, sudah jarang ada pasangan suami istri yang memiliki anak dengan jumlah banyak.
“Mungkin hanya ada satu dua, ini merupakan keberhasilan kader,” terangnya. (Islah/Kirno)