MOHAMMAD Jafarudin sama sekali tak menyangka jika kecelakaan lalu lintas yang dialaminya pada tahun 2017 silam, bakal mengubah hidupnya. Padahal, saat kecelakaan terjadi, tidak tampak keanehan berarti pada tubuhnya. Ia hanya merasakan sakit pada bagian kakinya.
Warga Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, itu baru merasakan akibatnya satu tahun kemudian tepatnya pada 2018 dimana ia menderita kelumpuhan.
“Pada tahun 2017 saya mengalami kecelakaan sepeda motor dan pada tahun 2018 mulai terasa pembengkakan pada paha kiri. Sejak itu saya hanya bisa berbaring di tempat tidur, meski sepintas awalnya terlihat sehat, namun saya tidak bisa berjalan. Kondisi itu saya alami sampai sekarang. Kini kondisi kaki kiri semakin membesar serta lemas tidak bertenaga,” kata Jafarudin kepada Suara Cirebon, Senin (7/2/2022).
BACA JUGA: Pelantikan Kadisdukcapil Kabupaten Cirebon Tinggal Tunggu Waktu
Ia mengaku sudah berobat ke rumah sakit untuk mengobati penyakitnya itu, tetapi belum memperoleh hasil yang menggembirakan. Bahkan, setiap hari kondisi kaki kirinya semakin membesar.
“Awalnya kan hanya kecelakaan sepeda motor biasa dan saya obati di rumah sakit, tapi anehnya kaki kiri makin lama sering sakit dan sekarang jadi seperti ini,” ujarnya.
Menghadapi kelumpuhan yang dialaminya, pria yang akrab disapa Jafar itu mengaku hanya bisa pasrah. Pasalnya, upaya untuk mendapat pengobatan yang lebih serius terkendala kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan.
BACA JUGA: Bertambah, Baru Pulang dari LN 4 Warga Kabupaten Cirebon Terpapar Omicron
Jafar pun kini hanya bisa tergolek lemas di kasur. terkadang mandi, buang air besar, dan buang air kecilpun dilakukan di atas tempat tidur dibantu keluarganya.
Berbagai cara sebenarnya sudah dilakukan agar Jafarudin sembuh. Namun proses pengobatan berhenti karena tidak ada biaya. Akhirnya Jafar hanya dirawat di rumah dengan obat-obatan seadanya.
“Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari saja mengandalkan pemberian saudara saya. Saya berharap ada dermawan yang dapat meringankan beban ini, syukur-syukur bisa mendapat pengobatan yang terbaik,” katanya. (Vicky)