KABUPATEN CIREBON, SC- Bupati Cirebon, H Imron, M. Ag menyebut, saat ini aksi tawuran, geng motor dan penggunaan narkoba kembali marak di Kabupaten Cirebon. Bahkan, kini Kabupaten Cirebon masuk ke dalam zona merah atau daerah rawan penyebaran narkoba.
Hal itu mendorong dirinya bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon menggelar deklarasi tolak tawuran, anti-geng motor dan anti-narkoba bagi para pelajar.
“Saya mengajak para pelajar untuk menolak tawuran, geng motor dan narkoba,” kata Imron, saat deklarasi di SMK Muhammadiyah, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (7/2/2022).
BACA JUGA: Aksi Acungkan Celurit, 6 Pelajar SMP di Depok Cirebon Diamankan
Melalui deklarasi tersebut, Imron berharap, para pelajar memiliki inisiatif untuk menolak atau menghindari hal-hal yang tidak baik, terutama tawuran dan lainnya. Imron meminta kepada para pelajar untuk berani menolak jika diajak melakukan kegiatan yang negatif. Selain itu, Imron juga mendorong para pelajar untuk berani melaporkan ke guru atau pihak kepolisian jika ada tanda-tanda akan terjadinya aksi tawuran.
“Harus berani menolak, kemudian pelajar juga harus berani melapor ke guru atau polisi, jika ada indikasi akan terjadi tawuran,” ujar Imron.
Menurut Imron, munculnya kenakalan pelajar ini bisa disebabkan dari berbagai faktor, di antaranya lingkungan, keluarga atau diri sendiri. Karena itu, Imron mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama-sama melakukan antisipasi guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
BACA JUGA: Disabet Sajam, Korban Tawuran di Kota Cirebon Bisa Dijadikan Tersangka
“Kami juga meminta kepada pihak kepolisian untuk rutin melakukan pembinaan kepada para pelajar, agar tidak terjadi lagi tawuran,” ucapnya.
Sementara itu, Wakapolres Cirebon Kota, Kompol Ahmat Troy Aprio mengatakan, deklarasi tersebut dilakukan oleh pelajar di Kota dan Kabupaten Cirebon. Troy membenarkan, pascaaktifnya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kasus tawuran kembali meningkat.
Sehingga pihaknya merasa perlu mendorong adanya deklarasi anti-tawuran tersebut. Ia menjelaskan, biasanya aksi tawuran terjadi karena posisi sekolah yang berdekatan atau rute yang dilalui siswa saat berangkat maupun pulang sekolah melintasi sekolah lainnya.
BACA JUGA: Balas Dendam Geng Motor di Cirebon Terancam 12 Tahun Bui
Sebagai bentuk antisipasinya, lanjut Troy, pihaknya membuat rute baru bagi siswa yang sekolahnya sering terlibat tawuran. Pihakmya juga bakal melakukan pengawalan terhadap siswa yang terpaksa harus melintasi sekolah lainnya yang sering terlibat tawuran.
“Untuk mengantisipasi tawuran kembali terjadi, kami sudah mendata sekolah-sekolah yang sering terlibat aksi tawuran. Rutenya kami amankan sehingga tidak terjadi gesekan yang menyebabkan tawuran,” paparnya. (Islah)