KABUPATEN CIREBON, SC- Kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon akan kondisi jalan utama Sindanglaut-Pabuaran yang terkesan melakukan pembiaran hingga kondisi jalan rusak berat penuh lubang, mengundang keprihatinan para kuwu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) Kecamatan Waled melakukan tindakan yang dinamai aksi damai 22222, Selasa (22/2/2022).
Melalui aksi damai 22222, para kuwu yang tergabung dalam FKKC Waled melakukan perbaikan jalan sepanjang Desa Cisaat hingga Desa Cikulak yang kondisinya rusak berat. Dalam aksi tersebut, para kuwu melibatkan semua perangkat desa dan masyarakat. Mereka bahu membahu menguruk jalan berlubang menggunakan tanah dan batu.
BACA JUGA: Tahun ini Waled Dilanda 6 Kali Banjir, Tahun sebelumnya 17 Kali
Ketua FKKC Waled, Nurwandi, menyampaikan pihaknya sangat menyayangkan jalan utama di Desa Cikulak hingga Cisaat mengalami kerusakan yang sangat parah dan tidak kunjung diperbaiki. Ironisnya, jalan itu merupakan poros utama penghubung Sindanglaut -Pabuaran dan merupakan bagian penting akses transportasi khususnya warga Kabupaten Cirebon wilayah timur.
“Ini kan jalan potensial untuk laju ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang sudah bertahun-tahun tidak kunjung diperbaiki. Kami mengambil tindakan karena kalau dibiarkan khawatir akan berdampak kepada pengguna jalan karena rawan terjadi kecelakaan lalu lintas yang dapat memakan korban jiwa. Kami harapkan ada kepedulian dan perhatian serius dari Pemkab Cirebon,” ujar Nurwandi kepada awak media.
BACA JUGA: Tahun Ini Pemkab Cirebon Naikan Target Pendapatan PBB-P2
Sementara itu, Kuwu Cibogo sekaligus Sekjen FKKC, Ahmad Hudori mengaku prihatin dengan kondisi jalan utama yang menjadi kewenangan Kabupaten Cirebon itu kondisinya rusak parah dan tidak tersentuh perbaikan. Padahal menurutnya, jalan itu layak mendapatkan perhatian untuk perbaikan karena kondisinya sudah sangat menghawatirkan.
“Kita ini masih wilayah NKRI, masih Jawa Barat, masih wilayah Kabupaten Cirebon. Tolong perhatikan, pelihara jalan ini!” kata Hudori, berapi-api.
Senada, inisiator demo, Kuwu Cikulak, Yusnaedi mengatakan, dengan adanya aksi sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan akan kondisi jalan milik Kabupaten Cirebon, pihaknya sekaligus mengingatkan para pemangku kebijakan atas kondisi yang ada di lapangan.
BACA JUGA: Dikeluhkan Warga, Aktivitas Penjemuran Bulu Ayam di Desa Japura Lor Timbulkan Bau Tak Sedap
“Aksi ini hanya mengingatkan barangkali pemangku kebijakan lupa atau luput dari perhatian, karena kondisi jalan ini memang sangat memprihatikan, sudah rusak parah butuh diperbaiki, karena kami butuh sarana infrastruktur yang layak,” katanya. (Baim)