KABUPATEN CIREBON, SC- Keberadaan Agen Penggerak Digital (APD) dipastikan akan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Cirebon di masa yang akan datang. Sebagai upaya akselerasi transformasi digital, pemerintah harus memperbanyak target untuk mencari dan melatih SDM yang cakap dan mempunyai talenta digital.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan, saat acara Kick Off Jawara Digital, di Pesantren Buntet Cirebon, Jumat (25/2/2022).
Nanan menjelaskan, Diskominfo Kabupaten Cirebon adalah perangkat daerah yang mengampu tentang urusan pemerintahan untuk bidang komunikasi dan informatika. Mengurusi juga pemerintahan bidang statistik dan urusan pemerintahan bidang persandian. Ini disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, potensi, dan kemampuan daerah untuk mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan di daerah.
“Kami selalu mengapresiasi setiap bentuk kegiatan yang dapat mendorong generasi penerus bangsa untuk bisa produktif, inovatif, serta berperan aktif dalam rangka membangun daerah. Tujuannya pasti, menuju masa depan yang cemerlang,” kata Nanan.
Menurutnya, relawan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai penggagas acara itu, telah banyak memberikan sumbangsih terhadap pengembangan Kabupaten Cirebon. Ini dilakukan melalui pemanfaatan TIK, khususnya di desa-desa dan sekolah.
“Segala upaya dan ikhtiar pembangunan melalui TIK sudah semestinya kita dukung bersama. Ini sebagai sarana saling berbagi, dan saling mendorong menuju Kabupaten Cirebon yang lebih maju,” jelas Nanan.
BACA JUGA: Diskominfo-Kejari Kabupaten Cirebon Teken MoU
Ia meminta, pada era digital dan akses komunikasi yang semakin bebas, tentu TIK menjadi faktor sentral yang harus dikuasai setiap kalangan. TIK menjadi kebutuhan bersama bagi seluruh masyarakat, terlebih warga Kabupaten Cirebon harus ikut bersaing dalam kehidupan global.
“Imbasnya, konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat termasuk hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai,” paparnya.
Untuk itu, semua kalangan harus terus meminimalkan konten negatif. Ruang digital harus diisi oleh konten-konten positif. Di sinilah masyarakat harus bisa meningkatkan kecakapan digital, supaya mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, menyejukkan, serta menyerukan perdamaian.
BACA JUGA: Bupati Optimistis Smart Village Bakal Terwujud
“Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat dan membuat UMKM naik kelas. Perbanyak UMKM onboarding ke platform e-commerce, sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi,” ujar Nanan.
Nanan menambahkan, literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah, kata dia, tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu, diperlukan kerjasama semua pihak, untuk bisa mewujudkan Jawa Barat cakap digital.
Di sinilah kolaborasi pentahelix pemerintah, masyarakat, akademisi dan pihak lainnya menjadi unsur yang sangat penting.
BACA JUGA: Pemdes Lebakmekar Terapkan Smart Government
“Buzzer-buzzer saat ini sangat doyan untuk membuat konten hoaks atau issu-issu seputar Covid-19 yang ujungnya melawan pemerintah. Di sinilah peran agen literasi digital menjadi sangat efektif dalam memutus berita hoaks tentang Covid-19,” tandasnya. (Islah)