KABUPATEN CIREBON, SC- Keberadaan Organisasi Massa Muhammadiyah di Republik Indonesia memiliki sejarah panjang. Karena itu, Pemuda Muhamadiyah dituntut aktif dalam persoalan keumatan dan kebangsaan.
“Untuk persoalan kebangsaan dan keumatan, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cirebon tidak boleh absen!” kata Rektor UMC, Arif Nurudin MT saat mengisi dialog kebangsaan yang bertajuk Peran Pemuda di Ranah Kebangsaan yang digelar di Kampus UMC, Minggu (20/3/2022).
Dialog kebangsaan yang digagas Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Cirebon itu menghadirkan empat pembicara, yakni Prof Adang Djumhur dari pihak akademisi, Abdul Jalil Hermwan dari Bawaslu Kuningan, Hasan Basori anggota Fraksi PKB Kabupaten Cirebon dan Mohammad Jamaluddin dari Laspekdam PBNU.
BACA JUGA: BKKBN Jabar dan IPKB Bangun Sinergi Baru
Keempat narasumber tersebut banyak mengeksplorasi kiprah Muhammadiyah bagi perjalanan bangsa Indonesia, semenjak Indonesia belum berdiri sampai Indonesia saat ini. Dimana, banyak para pendiri bangsa yang lahir dan dimatangkan oleh persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut. Sehingga, para pembicara sepakat, komitmen kebangsaan Muhammadiyah tidak dapat dibantah lagi.
Mohammad Jamaluddin mengatakan, hal tersebut membuat Muhammadiyah memang patut mendistribusikan kader-kadernya di ranah kebangsaan. Sebab bangsa Indonesia yang sarat persoalan ini harus dibenahi sedikit demi sedikit. Menurutnya, Muhammadiyah memiliki jasa besar.
“Dapat dikatakan, Muhammadiyah punya saham besar di Republik ini,” ucapnya.
BACA JUGA: Hari Ini 19 Tokoh Cirebon Terima PWI Award
Pria yang merupakan kiai muda asal Babakan Ciwaringin itu pun mengaku aneh jika dalam lembaga-lembaga semacam KPU dan Bawaslu tidak terdapat perwakilan dari unsur Muhammadiyah di dalamnya.
Sementara itu, Ketua PDPM Kabupaten Cirebon Yan Yan Hendriyana menegaskan, PDPM Kabupaten Cirebon memang akan mendelegasikan kader-kadernya untuk bisa berkiprah di dua lembaga penyelenggara pemilu tersebut. Ia bertekad akan membawa PDPM untuk lebih berperan aktif dalam persoalan-persoalan kebangsaan.
Pria yang akrab disapa Yan Yan itu menegaskan, PDPM Kabupaten Cirebon ingin mendorong kader-kadernya dapat turut berpartisipasi tidak hanya di birokrasi dan perlemen, tapi juga di sektor-sektor publik dan ruang penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu.
BACA JUGA: Mantan Wali Kota Subardi Kembali Pimpin Orari
“Demokrasi di Indonesia memang harus terus dikawal. Dan kader-kader Muhammadiyah harus ada di sana untuk memastikannya. Semoga komitmen dan niat baik kami akan membawa kemaslahatan untuk semua,” tandasnya. (Islah)