Sekretaris Desa Beringin, Supriyadi mengatakan, longsornya tebing Sungai Cimanis itu terjadi setelah sungai meluap akibat tak mampu menampung debit air. Akibatnya, lanjut Supriyadi, pipa penghubung saluran irigasi untuk lahan pertanian di desa setempat dan sekitarnya terputus.
“Terputusnya pipa penghubung saluran pertanian tersebut, berdampak pada terhambatnya suplai air untuk puluhan hektare lahan pertanian di empat desa di dua kecamatan. Petani tentu akan kesulitan pasokan air, apalagi dua tiga bulan ke depan sudah musim kemarau,” kata Supriyadi kepada Suara Cirebon, Senin (28/3/2022).
BACA JUGA: Abrasi Sungai Ciwaringin, Empat Rumah Warga Terancam Ambruk
Supriyadi menjelaskan, di titik lokasi tersebut memang kerap mengalami longsor. Menurutnya, di awal sudah dilakukan upaya darurat oleh pihak pengeloaan sumber daya air (PSDA), akan tetapi upaya tersebut tidak berdampak positif.
“Belum lama ini, rumah pompa untuk penyuplai air bagi petani juga mengalami ambruk,” ujarnya.
Dikatakan Supriyadi, perlu adanya langkah konkret dalam menanggulangi permasalahan tersebut, mengingat kondisi saat ini sudah darurat. Dirinya pun menghawatirkan dampak terparah tergerusnya tebing Cimanis akan memutus jalan usaha tani yang sekarang mulai terkikis.