MAJALENGKA, SC- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Majalengka (HMI Majalengka) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Majalengka, Kamis (7/4/2022).
Aksi puluhan mahasiswa yang berlangsung damai ini mengusung tiga tuntutan pada pemerintah, yakni menolak kenaikan BBM, tolak kenaikan PPN 11 Persen, serta wacana presiden tiga periode.
Ketua Umum HMI Majalengka, Agi Muhlis Bahari yang turun langsung memimpin aksi mengatakan, ada tiga permasalahan yang mendorong mahasiswa melakukan aksi. Aksi tak hanya dilakukan mahasiswa di Majalengka, tetapi juga daerah lain.
BACA JUGA: Minyak Goreng Curah di Majalengka Masih Langka
“Ada tiga tuntutan kami yakni, pertama menolak kenaikan harga BBM, kedua menolak kenaikan PPN menjadi 11 persen dan yang ketiga kami menolak wacana presiden tiga periode,” tegasnya.
Agi mengatakan, sejak 1 April pemerintah telah menetapkan kenaikan harga BBM. kebijakan itu sangat melukai hati masyarakat. Kebijakan yang tak pro rakyat diikuti dengan naiknya PPN 11 persen. Kebijakan tersebut telah berimbas pada naiknya harga-harga belanjaan.
“Termasuk naiknya harga bahan pokok lainnya. Begitu juga harga minyak goreng yang kemudian menjadi mahal,” ujarnya.
BACA JUGA: Guru Besar IAIN Cirebon: Stop Wacana Presiden 3 Periode dan Pemilu 2024 Ditunda
Pihak HMI juga menolak wacana tiga periode jabatan presiden, karena tidak sesuai dengan konstitusi dan ketentuan negara, jabatan presiden maksimal dua periode.”Kami juga menolak wacana jabatan presiden 3 periode,” tandanya.
Aksi demo yang rencananya akan masuk ke halaman DPRD batal dilakukan. Aksi kemudian dilakukan di bawah patung gedung Juang. Di sekitaran patung juang, mahasiswa melanjutkan orasinya sambil membentangkan spanduk berisi tuntutan yang disuarakan. (Abr)