KABUPATEN CIREBON, SC- Warga Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Aryanto Misel berhasil menciptakan alat yang mengonversi air jadi bahan bakar kendaraan bermotor.
Alat itu diujicobakan pada kendaraan dinas Babinsa Koramil Sindang Laut Kabupaten Cirebon, setelah sebelumnya melakukan uji coba di Kodam III Siliwangi, Sabtu (23/4/2022) lalu.
Pria yang kerap disapa profesor itu menjelaskan, penemuan alat tersebut didasari keprihatinan atas mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM). Ia membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk melakukan riset, melakukan uji coba sampai alat tersebut benar-benar mampu mengubah air menjadi bahan bakar mesin sebagai pengganti bensin (BBM).
BACA JUGA: Distan Majalengka Kembangkan Tanaman Sorgum
Aryanto menamai alat konversi air menjadi bahan bakar tersebut dengan nikuba. Nikuba merupakan akronim bahasa Cirebon niku banyu (itu air) yang dirancang untuk menghemat penggunaan bahan bakar.
“Prosesnya, bagimana kita memisahkan H2O, menjadi Hidrogen (H) dan oksigen (O), nah hidrogen itu yang kita manfaatkan untuk pembakaran ke mesin,” kata Aryantio kepada Suara Cirebon.
Aryanto menjelaskan, nikuba bekerja dengan cara mengonversi air menjadi bahan bakar kendaraan seratus persen melalui proses elektrolisis atau memisahkan unsur yang dimiliki air dan dimasukan ke dalam ruang pembakaran.
Lebih lanjut Aryanto mengatakan, nikuba telah dilakukan uji coba ke sepeda motor, kendaraan roda dua dan mesin genset, dengan efisiensi penghematan BBM sampai tujuh puluh persen.
BACA JUGA: Nelayan Curhat Solar Susah Didapat ke Jokowi
Menurut dia, nikuba bahkan sudah diujicoba oleh Kodam III Siliwangi pada kendaraan roda dua yang biasa digunakan para anggota TNI dan hasilnya memuaskan. Kendaraan yang menggunakan nikuba itu mampu menerjang berbagai medan bahkan di jalan menanjak pun tidak terkendala dan cukup bertenaga.
“Hari ini (kemarin, red) kita melakulan uji coba pada kendaraan dinas anggota Babinsa Koramil Sindanglaut, di daerah kelahiran saya sendiri,” paparnya.
Menurut Aryanto Misel, saat ini dirinya berencana untuk memproduksi nikuba lebih banyak. Namun untuk dapat memasarkannya pada masyarakat umum, diakuinya, masih harus menempuh proses legalitas dan hak cipta.
“Nikuba ini akan dilakukan tes kelayakan dan lain sebagainya oleh instansi terkait,” katanya.
BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Wacana Jabatan Presiden 3 Periode dan Kenaikan BBM
Meski orang merasa kaget kalau mendengar hidrogen dengan arah pikiran ke alat peledak, namun dirinya memastikan, hidrogen yang dihasilkan dari alat konversi hasil penemuannya tersebut aman untuk digunakan.
“Bahan yang digunakan berupa air yang sudah bebas partikel kandungan logam berat seperti air amidis TDS nya sudah nol ini, untuk kapasitas satu liter bisa untuk jarak tempuh sekitar 500 km. Nantinya alat konversi nikuba ini kalau dijual di kisaran Rp4 jutaan, ” tandas sang profesor. (Baim)