KABUPATEN CIREBON, SC- Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon menggelar rapat kerja dengan sejumlah mitra kerja, Selasa (5/4/2022).
Salah satu materi pembahasan dalam rapat kerja Komisi IV DPRD itu, terkait pengelolaan olahraga di Kabupaten Cirebon. Komisi IV menyoroti perubahan manajemen Persatuan Sepakbola Gunung Jati (PSGJ) klub kebanggan warga Kabupaten Cirebon.
Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon berharap, perubahan di bawah manajemen PT Cirebon Membangun Bersama (CMB) bisa lebih profesional. Hal itu sebagai harapan baru di dunia sepakbola Cirebon ke depan agar bisa eksis dan mampu menorehkan prestasi.
Ketua PSGJ, Sugeng mengapresiasi niat baik Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon untuk memajukan olahraga di Kabupaten Cirebon terutama bidang olah raga sepakbola.
BACA JUGA: Kebangkitan PSGJ Akan Saingi Persib, Managemen Gandeng Sanchez Sebagai Kepala Pelatih
Menurut Sugeng, ada beberapa poin yang menjadi titik tekan dalam rapat tersebut. Pertama, lanjut Sugeng, mendorong CSR untuk terlibat aktif dari yang semula tidak jelas.
“Kedua, mempercepat pengalihan aset GOR Watubelah agar bisa cepat dimanfaatkan,” kata Sugeng, usai rapat kerja.
Selain itu, pembinaan karier cabang olahraga lain dan masa depan atlet. Nantinya, agar Pemda bisa memfasilitasi untuk mengakomodir bibit unggul atau atlet berprestasi dengan cara bekerja sama dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
“Supaya ada reward yang sepadan dengan prestasi yang ditorehkan,” kata dia.
BACA JUGA: Nelson Lezon Sanchez: Sudah Ada 850 Anak yang Akan Ikut Seleksi PSGJ
Kemudian, lanjut Sugeng, ada beberapa program yang sudah dijalankan pihak managemen PT CMB, yang diawali dengan seleksi pemain untuk membentuk tim terbaik PSGJ.
“Hasil dari seleksi pun tidak kami sia-siakan begitu saja. Nanti mereka tetap akan kita tampung. Kita masukan ke dalam akademi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Siska Karina mempertanyakan kelanjutan atlet ketika mereka sudah memberikan prestasi. Karena bagaimanapun, kiprah atlet tersebut membawa harum nama daerah.
“Sejauh ini konsep bagi mereka seperti apa? Karena banyak laporan, atlet ketika cidera saja, ternyata tidak ditanggung KONI. Tapi ketika berprestasi diagung-agungkan. Jadi tupoksi dari KONI, batasannya sampai mana?” tanya Siska.
BACA JUGA: PSGJ Kembali Buka Seleksi Pemain
Menanggapi hal itu, Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Hengki Choernia mengaku, siap mensupport PSGJ sesuai tupoksinya. Karena terkait kelanjutan PSGJ muaranya akan kembalinya ke asosiasi, yakni PSSI Askab Kabupaten Cirebon.
“Tapi pada intinya, kami men-support sesuai dengan yang bisa KONI bantu. Dan tadi kami lihat, Komisi IV pun sangat men-support dan akan membantu terkait penyelesaian Sport Center Watubelah,” kata Hengki.
Adapun terkait batasan KONI, menurut Hengki, yakni KONI membina atlet berprestasi terutama mereka yang diproyeksikan ke kejuaraan provinsi. Di tahun ini kiprah KONI sudah seperti biasanya.
“KONI tidak menaungi satu cabor. Ada 42 cabor di KONI. Semua ditangani KONI dari pembinaan sampai kejuaraan,” paparnya. (Islah)