CIREBON, SC- Puluhan orang dari tiga kelompok geng motor di wilayah hukum Polsek Gunungjati menggelar deklarasi pembubaran diri di Makopolsek Gunungjati, Kamis (02/05/2022).
Dengan disaksikan Kapolsek Gunungjati, Danramil, dan para kuwu di kecamatan setempat, berandalan ini deklarasi sepakat pembubaran geng motor dan menyatakan sikap anti geng motor.
Kapolsek Gunungjati, AKP Abdul Majid mengatakan, deklarasi pembubaran geng motor di wilayah hukum Polsek Gunungjati ini merupakan bagian dari deklarasi serentak di jajaran Polres Cirebon Kota.
“Ini dilakukan satu hal yang terbaik agar mereka juga bisa mengetahui terkait dengan langkah-langkah yang kita lakukan untuk lebih melakukan kegiatan yang lebih positif,” kata Abdul Majid.
BACA JUGA: Geng Motor Bertransformasi, dari Berandalan Jadi Ormas
Untuk itu, lanjut dia, pascapembubaran geng motor ini pihaknya memberikan pembinaan agar mereka memiliki perilaku yang positif dengan diarahkan menjadi organisasi masyarakat (ormas). Hal itu dilakukan agar pihaknya bisa lebih mudah melakukan pengawasan.
Menurut dia, berubahnya geng motor menjadi ormas adalah untuk menanamkan karakter yang diharapkan dapat menghasilkan kegiatan yang lebih positif.
“Namun apabila mereka tidak bisa untuk masuk ke ormas dan memang ini dimungkinkan muncul lagi geng motor kita bubarkan,” tegasnya.
Abdul Majid mengungkapkan, di wilayah hukum Polsek Gunungjati terdapat 3 kelompok geng motor, yaitu GBR, XTC, dan Konack. Namun, karena wilayah hukum polsek setempat setempat kecil, sehingga jumlahnya pun tidak terlalu banyak.
“Walaupun jumlahnya sedikit, harus dilakukan pembinaan supaya mereka juga tahu bahwa geng motor itu harus dibubarkan,” ujarnya.
Bahkan, Abdul Majid menegaskan, jika mereka masih melakukan aktivitas geng motor yang meresahkan masyarakat, seperti salah satunya melakukan konvoi, pihaknya akan melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai komitmen tugas kepolisian.
“Konvoi itu yang dilakukan mereka itu niatannya sudah tidak baik, karena menandakan aktivitas tersebut untuk menampakan diri dan melakukan aksi-aksi lainnya. Nilai positifnya sedikit daripada nilai-nilai negatifnya,” katanya.
Untuk itu, kata Abdul Majid, pihaknya perlu mengantisipasi aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat, salah satu yang harus diantisipasi adalah konvoi.
BACA JUGA: Geng Motor Dikepung, Tak Ada Ruang Untuk Berandalan
“Pada saat mereka konvoi, itu memang geng motor ya. Kita lakukan tindakan tegas terukur, karena sudah jelas geng motor itu. Sudah harus memburkan diri sesuai komitmen deklarasi pembuatan geng motor,” pungkasnya. (Kirno)