Dari 103.000 UMKM yang sudah menjadi binaan BUMN, Kementrian BUMN menargetkan 150.000 hingga 200.000 lagi UMKM yang akan dibantu tahun 2022 ini.
Staf Khusus III Kementrian BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, saat membuka Pasar Rakyat dan UMKM BUMN di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, berdialog langsung dengan masyarakat penerima pinjaman dari Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar yang merupakan anak usaha Bank BRI.
BACA JUGA: UMKM Didorong Daftarkan HKI Produknya
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan nasabah PNM mendapat pinjaman dengan mudah sesuai ketentuan dengan persyaratan mudah pula, yakni hanya KTP dan KK saja.
Selain itu, Arya Mahendra juga menggelar dialog dengan para pelaku UMKM Kabupaten Cirebon. Pantauan Suara Cirebon, beberapa pelaku UMKM akhirnya mendapat solusi dari Kementrian BUMN terkait kendala yang dihadapi mereka.
Di antaranya, Kementrian BUMN bakal mengupayakan adanya Rumah UMKM di setiap stasiun Kereta Api (KA) untuk dijadikan tempat para pelaku usaha binaan BUMN menjajakan atau memajang produk-produknya secara gratis alias tanpa biaya sewa.
“Saya akan berkomunikasi dengan Direktur KAI agar rencana tersebut bisa terlaksana. Kita juga sudah mendorong BRI untuk bisa mempermudah pinjaman melalui KUR agar para pelaku usaha yang menjadi binaan BUMN bisa meningkatkan modalnya,” ujar Arya.
BACA JUGA: PKS Dorong UMKM Naik Level, Buka Akses CSR Perusahaan Besar Bantu Promosi Ekraf
Menurut Arya, upaya pemberian pinjaman modal tersebut, guna membantu Pemkab Cirebon dalam mengikis jumlah masyarakat prasejahtera di Kabupaten Cirebon. Sehingga, nantinya bisa mengangkat taraf ekonomi masyarakat prasejahtera di wilayah ini.
Bahkan, pihaknya juga terus mengejar target penambahan jumlah UMKM melalui perusahaan yang termasuk kedalam BUMN. Dimana, saat ini jumlah UMKM binaan BUMN baru mencapai 103.000.
“Kita akan bantu pemerintah menghabiskan masyarakat prasejahtera dengan bantuan modal usaha ini. Targetnya 150 ribu hingga 200 ribu UMKM di wilayah Kabupaten Cirebon ini,” jelas Arya.
Pada tahun 2020, Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dalam upaya membantu pemulihan dan mengembangkan UMKM.
Kontribusi sektor UMKM terhadap kontribusi ekonomi cukup besar, yaitu penyumbang 61% PDB dan menyerap 97% tenaga kerja.
BACA JUGA: Geng Motor Bertransformasi, dari Berandalan Jadi Ormas
Pemerintah memberi atensi lebih kepada UMKM melalui berbagai paket kebijakan pemulihan ekonomi nasional, di antaranya stimulus pajak, restrukturisasi kredit, subsidi bunga, pemberian modal kerja, dan subsidi iuran penjaminan kredit.
Kegiatan Pasar Rakyat dan UMKM BUMN yang didukung 10 BUMN tersebut, Kementerian BUMN menyediakan 4.000 paket sembako murah yang berisi Beras 5 kg, Gula Pasir 1 kg dan minyak goreng 1 Liter dengan harga Rp 65.000 per paket. Sementara harga asli paket tersebut senilai Rp 99.000.
Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto, mengatakan, kegiatan Pasar Rakyat dan UMKM BUMN tersebut diharapkan dapat meringankan masyarakat dalam mendapatkan sembako dengan harga murah.
“Melalui kegiatan ini kita membantu mempromosikan produk-produk UMKM binaan BUMN agar dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat,” kata Suprapto.
BACA JUGA: Temuan Kasus Cacar Monyet Sebatas Suspek
Kedepan, kata Suprapto, Kementerian BUMN berencana membuat Rumah BUMN di seluruh stasiun KA di Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendorong UMKM di tanah air naik kelas dan bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, Bupati Cirebon, H. Imron M.Ag menyambut baik upaya yang dilakukan Kementrian BUMN tersebut. Menurut Imron, Pemkab akan siap berkolaborasi dengan Kementrian BUMN guna mengentaskan kemiskina dengan menyiapkan data masyarakat prasejahtera yang dibutuhkan Kementrian BUMN.
“Kita siap berikan datanya agar bantuan yang akan digulirkan bisa tepat sasaran,” ucapnya. (Islah)