Dari 685 ekor sapi yang terkena PMK tersebut, kata Asep, ada 2 ekor sapi yang mati dan 4 ekor sapi terpaksa harus dipotong karena sakitnya sudah parah.
“Lalu ada 27 ekor yang sudah mulai sembuh. Ini upaya Distan melalui 3 Puskeswan yang ada di wilayah timur, tengah dan barat. Mereka kerja keras hingga tengah malam walaupun saat ini kondisi obat-obatan tidak ada stok,” kata Asep.
Ia memastikan, ratusan ekor sapi yang terjangkit PMK tersebut tertular dari luar daerah. Seperti diketahui, sapi-sapi di daerah Jatim, Jateng hingga Jabar sendiri yang meliputi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Ciamis, Garut, Depok, Sumedang hingga Kuningan sudah terlebih dulu terjangkit PMK. Sementara di Kabupaten Cirebon, sebelum tanggal 18 Mei 2022 lalu sapi-sapi di Kabupaten Cirebon masih aman dari PMK.
BACA JUGA: Pemkot Tolak Hewan Ternak Asal Daerah Wabah PMK
“Waktu itu kita sudah antisipasi. Semua jajaran yang bergerak di sektor peternakan kita kumpulkan, termasuk dokter hewan di 3 Puskeswan dan pasar hewan, petugas rumah potong hewan (RPH) semua turun kelapangan mendata ternak yang ada di Kabupaten Cirebon,” jelasnya.