Sebelumnya, Prof Septi mengisahkan, pada tahun 2019 dirinya mengikuti konferensi yang diadakan di Kudus. Ternyata, artikel dirinya terpilih menjadi artikel yang layak published dalam jurnal terindeks scopus pada tahun 2020.
“Padahal dari sisi kualitas, artikel saya masih sangat jauh dari sempurna. Karena itu, semuanya pasti ada rencana Tuhan di dalamnya,” kata Prof Septi merendah lagi.
Saat ini, lanjut Prof Septi, dirinya mulai belajar gaya selingkung artikel dalam jurnal internasional bereputasi di luar Indonesia. Bahkan, dalam waktu dekat, artikelnya dengan judul “Trajectory of Islamic Psychology; Problems and Prospects” dan “Islamic Resilience as Spiritual and Psychological Coping Strategies in Islamic Psychology in Pandemic Era” akan terpublikasi dalam jurnal HTS Teologiese Studies (Q1) dan AFKAR Journal University Malaysia (Q2).
BACA JUGA: 899 Mahasiswa Diwisuda, Alumni IAIN Cirebon Emban Misi Keilmuan dan Keislaman
“Keduanya sudah melalui tahapan review konten, sekarang masuk pada tahap proofread bahasa. Mohon doanya, semoga segera dapat terpublikasi ya,” ucapnya.
Prof Septi memaparkan, proses pengajuan guru besar dirinya dilakukan pada tahun 2021. Meskipun sejujurnya, dia merasa belum yakin betul dengan kapasitasnya untuk melaju ke jenjang professorship.