Menurut Sosro, bertambahnya investor berbanding lurus dengan peningkaan nilai investasi di Kota Cirebon. Ia menyebut, nilai invetasi yang masuk pada awal bulan Januari tahun ini lebih dari Rp196 miliar. Sementara di bulan Februari nilai investasi mengalami kenaikan di angka Rp365 miliar dan di bulan Maret mencapai Rp358 miliar.
“Data tersebut diambil melalui sistem Online Single Submission (OSS) pada 5 April 2022. Karena semua data sudah terpusat di pemerintah pusat,” ujarnya.
Sosro menambahkan, seluruh investasi yang masuk terbagi atas empat jenis investasi, yakni investasi risiko rendah, risiko menengah rendah, risiko menengah tinggi dan risiko tinggi.
“Investasi risiko rendah menjadi yang paling banyak meningkat, misalnya toko kelontong dan UMKM. Kalau risiko menengah rendah itu investasi yang membutuhkan keahlian, misalnya bengkel,” jelasnya.