Mesin penyaring yang ditanam di wilayah Kadipaten tersebut usianya sekitar 20 tahun. Kerja mesin yang sudah menurun berdampak pada kemampuan menampung air,sementara disisi lain jumlah kebutuhan air terus bertambah.
“Tahun ini,rencananya akan dilakukan penggantian pada sejumlah peralatan.Kemudisn akan dilakukan perbaikan pada jaringan yang sudah rusak,” ujarnya.
Sebelumya, Direktur utama (Dirut) Perumda Tirta Bhakti Raharja, Hj. Eliana Lukitasari mengatakan, sistem pengolahan dan penyaringan air terkadang menemui hambatan. Termasuk mesin pengolahan air yang usianya sudah sangat tua, sehingga membuat kerja mesin tak bisa menyaring air dengan baik.
BACA JUGA: Tiga Parpol di Kabupaten Majalengka Deklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu
“Karena mesin pengolahan airnya sudah sangat tua, air tak bisa diolah dengan baik, ditambah kebocoran pipa sehingga lumpur dan tanah ikut masuk, dan diterima pelanggan airnya keruh atau tidak jernih, ” kata Eliana.
Kondisi serupa ungkap Eliana juga terjadi pada saluran Cilongkrang yang sudah berumur 22 tahun.” Kondisi itu yang kemudian menjadi kendala dalam penyaluran atau distribusi air bersih pada masyarakat,”jelasnya.(Abr)