“Itu bukan hanya di wilayah Kecamatan Kaliwedi, di wilayah Gegesik juga sama, ingin ada normalisasi,” kata Sapi’i, Selasa (14/6/2022).
Sebagai solusinya, ia meminta agar pihak pemerintah desa bisa secara swadaya menyediakan anggaran untuk biaya operasional normalisasi irigasi yang melintas di wilayah masing-masing. Sementara itu, pihak UPT Wilayah I DPUTR yang akan menyiapkan eskavator atau alat berat yang digunakan untuk melakukan pengerukan sungai irigasi tersebut.
“Kalau pemerintah desa mau, ya harus ada swadaya. Silakan biaya operasionalnya dari pemdes, kita yang menyediakan alat beratnya. Biayanya paling sekitar Rp 600.000 per hari. Yang sudah siap untuk swadaya normalisasi ini dari Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik,” jelasnya.
BACA JUGA: Harga Cabai Naik, Pembeli “Kepedesan”
Diberitakan sebelumnya, Sedimentasi yang terjadi pada sungai irigasi Srombyong yang melintasi Desa Prajawinangun Kulon-Prajawinangun Wetan, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, sudah sangat tinggi. Tingginya sedimentasi bahkan hampir menyamai tingginya tanggul irigasi. Kondisi semakin diperparah dengan lebar sungai yang menyempit dan ditumbuhi rumput serta ilalang yang menghambat arus air.