“Kalau di Mayung dan Bungko itu masih dipakai. Tapi untuk masyarakat Kabupaten Cirebon lainnya lebih banyak menggunakan busana modern,” ujar Mughni, usai Seminar Kajian Koleksi Museum Busana Adat Pengantin Cirebon.
Karena itu, kegiatan seminar yang diselenggarakan pihaknya merupakan upaya untuk mengenalkan kembali pakaian pengantin adat Cirebon kepada masyarakat. Dimana, tujuannya adalah untuk melestarikan busana pengantin peninggalan zaman kerajaan tersebut.
BACA JUGA: Riparkat Terkesan Copy Paste, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Singgung Wisata Berbasis Budaya
“Kita gandeng pelaku rias pengantin dan pelaku usaha di bidang dekorasi pengantin untuk kembali mengenalkan pakaian khas Cirebon,” kata Mughni.
Ia mengungkapkan, pakaian adat pengantin Cirebon ini berbeda dengan adat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di dua wilayah tersebut, pakaian pengantinya sedikit terbuka. Sedangkan pakaian adat pengantin Cirebon semuanya tertutup.