Ibu kandung korban, Utin, menyampaikan, meskipun sudah dinyatakan sehat, tapi anak perempuannya itu masih merasakan ngilu pada persendian dan tulang-tulangnya.
“Alhamdulillah anak saya sudah pulang (Selasa, red) kemarin. Dirawat di rumah sakit satu minggu, sejak Selasa minggu kemarin (14/6). Tapi sekarang masih ada ngilu pada tulang-tulangnya,” ujar Utin, Kamis (23/6/2022).
BACA JUGA: Empat Warga Kemantren Diduga Terjangkit DBD
Menurut Utin, anak pertama dari dua bersaudara itu mulanya mengalami demam tinggi hingga 39 derajat pada Senin malam (13/6). Kemudian, ia dan suaminya memberikan obat turun panas. Namun, hingga keesokan harinya demam tinggi yang dialami anaknya tak kunjung turun.
Saat itu, ia melihat kondisi anaknya juga mengalami sesak nafas, muntah-muntah dan terdapat bintik-bintik merah. Karena khawatir, ia pun langsung membawa anaknya ke rumah sakit.
“Setelah dirawat selama satu minggu, Selasa kemarin sudah pulang,” kata Utin diamini suaminya.
BACA JUGA: Waspada! 2 Sudah Meninggal, Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Meningkat
Menurut Utin, munculnya kasus tersebut ditengarai berasal dari selokan kecil yang tersumbat. Air dari selokan tersebut kemudian menggenangi sejumlah pekarangan warga. Terlebih, pada bulan ini hujan masih kerap turun hingga menyebabkan berkembang biaknya jentik nyamuk di sekitar pekarangan rumah.
Karena itu, ia berharap selokan tersebut bisa segera dilakukan normalisasi, agar air bisa mengalir lancar hingga ke hilir. Kendati demikian, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinkes dan Pemdes setempat yang telah berupaya melakukan fogging di wilayahnya.
“Harapan saya, setelah difogging ini jangan ada DBD lagi, kasihan yang kena DBD sampai perut sesak, pusing, muntah muntah terus,” ungkapnya.
BACA JUGA: Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Ungkap Kasus DBD Meningkat Tajam
Terpisah, Kuwu Desa Pangkalan, Iman, mengatakan, sejumlah warganya yang terjangkit DBD berada di tiga RT, yakni RT 02, RT 03 dan RT 09. Jumlah korban terbanyak berada di RT 03 dengan jumlah 7 orang.
Dengan banyaknya jumlah kasus DBD di desanya, Kuwu mengaku bakal menggiatkan lagi Sabtu Bersih (Tusih) yang sempat terhenti dalam beberapa bulan terakhir ini. Selain itu, sosialisasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan yang sebelumnya sudah sering dilakukan masing-masing ketua RT, bakal lebih diintensifkan lagi.
Menurut Iman, kasus DBD di Desa Pangkalan baru terjadi tahun ini. Sepengetahuan dirinya, tahun sebelumnya tidak ada kasus DBD di Desa Pangkalan.
BACA JUGA: Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Makan Korban, Bocah 5 Tahun Meninggal
“Kalau untuk selokan sih memang ada kendala, karena mentoknya di Desa Buyut, itu desa tetangga. Aliran air sampai di sana mentok,” ujar Kuwu. (Islah)