Di kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia Cirebon, Hestu Wibowo mengatakan, masyarakat untuk selalu berhati-hati atau waspada dalam bertransaksi.
“Selalu menerapkan praktek 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang). Secara umum paling tidak masyarakat mengidentifikasi kan dengan 3D masyarakat bisa membedakan uang asli atau palsu,” katanya.
BACA JUGA: Nilai Investasi di Kota Cirebon Meningkat
Hestu juga memastikan, pelaporan peredaran uang palsu dapat dilaporkan kepada kantor Bank Indonesia ataupun kantor bank terdekat dimana masyarakat itu berada.
“Nanti kami akan melakukan identifikasi, kalau uang itu memang asli kami akan melakukan penggantian sejumlah uang dengan yang dilaporkan,” pungkasnya. (Surya)