“Jadi, bagaimana proses 3M-nya kuat, kapasitas testing, tracingnya baik, kemudian recovery vaksinasi, sehingga memang program vaksinasi Covid ini masih menjadi pilar utama dalam upaya penanggulangan Covid di Kabupaten Cirebon,” kata Sub Koordinator bidang Surveilans, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Dendi Hamdi, Selasa (28/6/2022).
Menurut Dendi, sampai saat ini seluruh jajaran Dinkes baik puskesmas maupun rumah sakit, terus melakukan layanan vaksinasi. Dari mulai dosis satu bagi yang belum divaksin, dosis dua dan booster bagi yang sudah vaksinasi dosis satu dan dua.
BACA JUGA: Capaian Vaksinasi Booster Belum 100 persen
Hingga 28 Juni 2022 ini, kata Dendi, cakupan vaksinasi dosis satu sudah mencapai 93,28 persen. Sedangkan dosis kedua, sudah 81,79 persen dan dosis tiga 34,26 persen. Artinya, lanjut Dendi, jika dilihat dari recovery vaksinasi, khususnya dosis dua, ada selisih dengan dosis satu sekitar 12 persen. Itu berarti pula, ada sekitar 12 persen yang sudah vaksinasi dosis satu namun belum divaksinasi dosis dua.
Kondisi tersebut harus dilakukan akselerasi agar yang bersangkutan tidak sampai drop out. Karena, ketika interval waktu vaksinasi lebih dari enam bulan dan harusnya sudah vaksinasi dosis dua namun tidak dilakukan, maka statusnya kembali dari awal atau harus vaksinasi dosis satu lagi kalau mau vaksinasi.
“Kita sebenarnya sudah ada, tinggal kita ke puskesmas-puskesmas agar data sasaran itu segera dilakukan vaksinasi,” ucapnya.
BACA JUGA: Penerima BLT Minyak Goreng Desa Cikulak Wajib Vaksin
Dendi menambahkan, recovery capaian vaksinasi booster Kabupaten Cirebon ditarget 50 persen. Namun saat ini baru tercapai sekitar 34 persen lebih saja. Itu berarti masih ada 16 persen yang belum vaksinasi booster.
“Yang 16 persen ini, harapan kita di bulan Juni ini sudah selesai. Agar bisa meminimalisir risiko keparahan kalau ada paparan kembali. Dan terbukti bahwa vaksinasi ini mengurangi risiko paparan,” pungkasnya. (Islah)