RW yang masih berusia 24 tahun ini merupakan warga Desa Mayung, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Sedangkan DY warga Desa Muara, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.
Mandor Desa Muara, Gofar menjelaskan, RW dan DY sudah menjalin hubungan selama 5 tahun, tepatnya sejak tahun 2018.
Berdasarkan informasi dari tetangga, kata Gofar, RW pernah mendaftar menjadi TNI. Namun, tidak diketahui yang bersangkutan lolos atau tidaknya menjadi TNI.
BACA JUGA: TNI Gadungan Tipu Tunangan, Kerap Minta Uang dan Barang Hingga Rugi Rp 25 Juta
“Tiba-tiba RW pulang memakai pakaian lengkap layaknya anggota TNI. Kemudian kenal dengan korban berinsial DY. Katanya sudah lima tahun (menjalin hubungan) sejak tahun 2018,” jelas Gofar, Kamis (30/6/2022).
Sebenarnya, lanjut Gofar, pihak keluarga terutama kakak DY sudah menaruh curiga terhadap RW karena merasa banyak kejanggalan. Pasalnya, jawaban RW selalu berubah saat ditanya terkait kedinasannya.
Terakhir, jelas Gofar, RW mengaku berdinas di Batalyon Arhanudse 14 Pilang Cirebon. Tetapi, setelah dicek, ternyata nama RW tidak tercantum di kesatuan tersebut.
“Saat ditanyain dinas dimana oleh keluarga (DY), RW menjawab di Banten, kemudian bertugas di Arhanudse 14 dan pihak keluarga masih curiga terhadap RW,” katanya.
Kemudian, Gofar memaparkan, atribut seragam TNI yang dikenakan RW yang mengaku sebagai anggota TNI AD tidak sesuai dengan kesatuannya. Sontak, hal itu membuat kecurigaan pihak keluarga DY semakin kuat.
BACA JUGA: Mayat Tergeletak Berlumuran Darah Gegerkan Warga Tanjunganom
“Saat itu RW mengaku dinas di Banten. tetapi RW ada di rumah terus,” jelasnya.
Bahkan, Gofar menerangkan, di tengah kecurigaan keluarga DY tersebut, beredar informasi di media sosial terkait aksi RW dan banyak komentar yang menyebutnya seorang penipu.
“Nah di situlah korban (DY) dan keluarga semakin mencurigai. Setelah dicek, ternyata di Facebook memang benar bahwa RW sering melakukan kejahatan,” terangnya.
BACA JUGA: Kasus PMK di Kabupaten Cirebon makin Meluas, Serang 1.362 Ekor Hewan di 22 Kecamatan dan 48 Desa
Rabu (29/6/2022) malam, Gofar mengungkapkan, RW main ke rumah DY bersama temannya menggunakan sepeda motor. Namun, ketika ingin ditangkap, RW sempat ingin melarikan diri. Beruntung, TNI gadungan ini bisa ditangkap oleh Bhabinsa bersama perangkat Desa Muara dan kejahatan RW pun terbongkar.
Saat ini, kata Gofar, RW sudah mendekam di tahanan Mapolsek Kapetakan. Bahkan, sejumlah orang yang juga diduga menjadi korban RW berbondong-bondong mendatangi mapolsek setempat.
“TNI gadungan (RW) diamankan (di Polsek Kapetakan). Kemudian ada sekitar enam orang yang merasa dirugikan atau ditipu sama RW mendatangi Mapolsek Kapetakan,” tandasnya. (Sukirno)