Hal tersebut dikemukakan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih usai meninjau ternak sapi milik Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Pengguyangan, Desa Jatimerta, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/7/2022).
“Ada sekitar 1.500 ekor ternak yang terkena PMK, sekarang 500 ekor sudah sembuh. Artinya hingga saat ini ada peningkatan kesembuhan hewan yang terkena PMK,” ujar Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih.
BACA JUGA: Wali Kota Sebut PMK sudah Seperti Pandemi
Untuk pencegahan PMK melalui penyuntikan vaksin PMK, diakui Ayu, masih terkendala anggaran. Akibatnya, vaksinasi yang sudah dilakukan belum bisa mengcover semua ternak yang ada di Kabupaten Cirebon. Namun ia memastikan, upaya penanggulangan PMK tersebut nantinya akan menggunakan biaya tak terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Cirebon dan CSR sejumlah perusahaan.
“Untuk penanganan seperti membeli obat dan vaksinnya,” terang Ayu.
Dalam kesempatan itu, Ayu mengapresiasi para peternak dari KTTS Pengguyangan yang memiliki cara sendiri untuk menyembuhkan hewan ternak mereka dari virus PMK. Untuk sapi-sapi yang terjagkit PMK, kelompok ternak tersebut menggunakan jamu yang diramu sendiri. Sehingga, sekarang kondisi sapi di Jatimerta dalam keadaan fit dan siap untuk kurban.
BACA JUGA: Penanganan PMK Disiapkan Rp1 Miliar, Pemkab Cirebon Setuju Gunakan BTT
“Kalau ada sapi yang terkena PMK itu mereka tidak jual,” papar Ayu.
Karena itu, Ayu memastikan sapi-sapi dari KTTS Pengguyangan dalam kondisi sehat alias tidak terjangkit PMK yang dibuktikan dengan surat sehat dari dinas terkait. Sehingga, sapi-sapi tersebut aman untuk dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih mengatakan, kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Cirebon setiap tahunnya mencapai belasan ribu ekor, baik sapi ataupun domba. Untuk domba, kisarannya berada di angka 13 sampai 15 ribu ekor. Sedangkan untuk sapi, mencapai 15 ribu ekor.
BACA JUGA: Kasus PMK di Kabupaten Cirebon makin Meluas, Serang 1.362 Ekor Hewan di 22 Kecamatan dan 48 Desa
Untuk kebutuhan hewan kurban tahun ini, Encus memprediksi akan berkurang akibat wabah PMK. Namun ia mengaku belum bisa memastikan jumlah total hewan kurban tahun ini. Karena, data hewan kurban biasanya baru diketahui setelah satu atau dua minggu pasca-Iduladha.
“Tapi kebutuhan sapi jenis pedaging yang masuk Kabupaten Cirebon per tahun itu mencapai 18 ribu ekor. Dan 90 persen sapi di Kabupaten Cirebon didapatkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dimana sapi impor lebih dominan dari sapi lokal,” terangnya.
Di tempat yang sama, Ketua KTTS Desa Jatimerta, Jumadi, menjelaskan, jumlah total sapi yang ada di kelompok KTTS sebanyak 203 ekor. Dari jumlah tersebut, ada empat sapi mati akibat PMK dan 11 ekor dipotong paksa.
BACA JUGA: Waduh! Wabah PMK Meluas Tulari Kerbau
“Tapi sapi yang mati langsung dikubur. Nah pada awal-awal PMK itu ada tujuh sapi yang kena, itu tertular dari ternak sebelah. Kemudian langsung kami tangani dan sekarang sudah sembuh semua” pungkasnya. (Islah)