BACA JUGA: Pedagang Pasar Sindangkasih Belum Yakin PT PGA Mundur
“Kekhawatirkan pedagang terbukti, harga kios, los yang ditawarkan terlalu tinggi harganya, tak terjangkau oleh pedagang,” ucapnya.
Pedagang kemudian meminta kebijakan pada pemerintah daerah, dengan cara memberikan subsidi sehingga harga yang ditanggung pedagang tidak terlalu tinggi.
“Pemerintah bilang tidak anggaran untuk pembangunan pasar, sedangkan pedagang tidak sanggup membeli tempat berdagang dengan harga yang ditawarkan pihak ketiga. Singkatnya, tidak ada titik temu dan pengusaha yang akan membangun mundur, sejak itu tidak ada kejelasan apakah pasar ini dibangun atau tidak,” jelasnya.
BACA JUGA: Batal Dibangun, Pedagang Pasar Sindangkasih Terlanjur Bayar Ratusan Juta
Informasi yang diperoleh menyebutkan, selain belum adanya informasi mengenai kelanjutan rencana pembangunan, nasib dana yang telah dibayarkan pedagang pada pihak yang mengaku dari pihak pengusaha juga tidak jelas pertanggungjawabannya. Untuk booking fee pasar darurat yang berlokasi di ek pasar lama pedagang telah mengeluarkan uang jutaan rupiah.
Menurut keterangan sejumlah pedagang, uang muka atau booking fee yang dibayarkan pada pihak ketiga, termasuk di pasar darurat nilainya bervariasi, paling rendah sebesar Rp1,25 juta.
”Biaya pemesanan bervariasi, tergantung pedagang mampunya berapa,” ungkap Sri, salah satu pedagang. (Abr)