Kepala Dinas Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cirebon, M Ferry Afrudin, menyampaikan, potensi risiko kebakaran di Kabupaten Cirebon terdapat di beberapa titik. Namun yang paling rentan berada di wilayah Weru dan kawasan Tuparev.
“Paling rentan itu di wilayah Weru, termasuk juga di kawasan Tuparev,” kata Ferry didampingi Sekdis Damkar, Engku, Senin (1/8/2022).
BACA JUGA: Cucu Mainan Api, Rumah Kakek di Talun Ludes Terbakar, Kerugian Ratusan Juta
Menurut Ferry, di kawasan tersebut banyak berdiri industri, namun banyak pula perusahaan yang kurang menyadari pentingnya sistem proteksi kebakaran. Hal itu diketahui dari minimnya ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) setiap kali pihak Damkar melakukan peninjauan.
“Ya.. masih kurang, padahal tiap bulan kita melakukan sosialisasi. Setiap tahunnya kita juga melakukan pengawasan terkait sistem proteksi kebakaran. Tapi presentasenya masih sedikit yang taat dan mau memenuhi ketersediaan sistem proteksi kebakaran,” kata Ferry.
Ia menjelaskan, sampai bulan Juni 2022, kejadian kebakaran di Kabupaten Cirebon sudah mencapai 62 kali. Kebakaran yang terjadi meliputi kebakaran fasilitas umum sebanyak 8 kali, kebakaran bangunan 51 kali dan kebakaran kendaraan 3 kali.
BACA JUGA: Dua Rumah Warga Lebakmekar Terbakar, Ini Penyebabnya
Selain penanganan kebakaran, Damkar juga telah melakukan penyelamatan sebanyak 389 kali. Klasifikasinya terdiri dari penyelamatan cincin terjepit sebanyak 22 kali, evakuasi sarang tawon 287 kali, evakuasi hewan buas 46, evakuasi banjir 21 kali dan lain-lain 13 kali.
Ditambahkan Ferry, saat ini Damkar memiliki 18 unit mobil yang tersebar di 10 sektor. Dari jumlah tersebut, semuanya dalam keadaan siap dan hanya ada satu yang mengalami masalah, yakni mobil yang berada di kantor pusat Damkar.
“Masih dalam kategori rusak sedang tapi masih layak jalan,” terangnya.
BACA JUGA: Mayoritas Gedung Belum Dilengkapi Proteksi Kebakaran Standar
Keberadaan sektor , diakui Ferry masih kurang ideal. Karena untuk menjangkau wilayah Kabupaten Cirebon yang cukup luas, idealnya ada 14 sektor. Itu berarti, Damkar masih membutuhkan 4 sektor lagi dari 10 sektor yang ada saat ini.
Sementara jumlah personel yang dimiliki Damkar Kabupaten Cirebon, lanjut Ferry, totalnya sebanyak 163 personel yang terdiri dari pegawai TKK dan ASN. Beruntung, Damkar juga memiliki 180 relawan kebakaran yang dibentuk sejak tahun 2019 dan tersebar di desa-desa di Kabupaten Cirebon. Kendati tidak menerima gaji, namun keberadaan relawan kebakaran itu dinilai cukup efektif membantu Damkar ketika menangani kebakaran.
“Belum semua terbentuk, di tahun 2019 ada 120 orang relawan yang tersebar 94 desa kelurahan. Kemudian tahun 2021 ada 60 orang di 20 desa dan kelurahan. Jadi total relawan kita sebanyak 180. Tersebar di 114 desa,” pungkasnya. (Islah)