Hal tersebut, diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menghadiri Haul Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren, Sabtu (6/8/2022) malam.
Dalam kesempatan tersebut Airlangga Hartarto, didampingi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), R. Agung Laksono, Menteri Perindustrian, agus Gumiwang, Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily dan anggota Komisi I DPR RI, Dave Agung Laksono.
BACA JUGA: PKB Tak Masalah Prabowo Capres, Muhaimin Cawapres
Selain itu, Airlangga pun mengajak dunia pesantren untuk mengambil peranan penting dalam pembangunan masyarakat.
“Santri Buntet juga harus ambil bagian ini. Waktu kita sangat sempit 2025-2035. Kita harus dorong masyarakat sejahtera sebelum tua,” katanya dihadapan para kiai, santri dan tokoh masyarakat.
Di depan ribuan santri dan kiai Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Airlangga Hartarto, mendorong pesantren untuk mendirikan usaha, salah satunya pabrik sandal jepit.
Ia menceritakan, tentang salah satu pondok pesantren di Jawa Barat, yang dibantu oleh pemerintah, untuk bisa mendirikan pabrik sandal jepit.
“Santrinya ada 20 ribu orang,” ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
BACA JUGA: OMG Jabar Deklarasikan Ganjar Capres 2024
Menurutnya, jumlah santri yang mencapai puluhan ribu, menjadikan kebutuhan sandal jepit di pesantren tersebut juga tinggi, sehingga pendirian pabrik sandal jepit sangat tepat. Pabrik sandal jepit juga bisa menjadi salah satu usaha untuk menopang ekonomi pondok pesantren.
“Karena produksinya besar, sehingga jumlahnya juga lebih. Akhirnya sandal jepit tersebut bisa diekspor,” kata Airlangga.
Ia juga meminta kepada Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang kebetulan juga hadir dalam kegiatan tersebut, untuk bisa membantu pesantren.
Menurut Airlangga, Pesantren Buntet dengan jumlah santri yang mencapai 11 ribu orang, dirasa tepat untuk bisa memiliki pabrik sandal jepit.
Dirinya pun menjelaskan, Indonesia akan menjadi negara besar pada 2025-2035 mendatang. Bukan tanpa sebab, menurutnya, saat ini Tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 1.300 triliun, namun 10 tahun mendatang PDB Indonesia bisa mencapai 3.500 T.
“Indonesia akan menjadi negara besar dengan penghasilan 3.500 triliun. Kita akan menjadi negara maju 10 tahun lagi setelah itu Indonesia menjadi negara penduduk usia tua,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, anggota DPR RI Komisi I Fraksi Partai Golkar Dave AF Laksono, mengatakan bahwa kunjungan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk bersilaturahmi dengan semua kalangan serta melihat kebangkitan perekonomian di wilayah Cirebon pasca-pandemi Covid-19 mulai melandai.
“Kami sangat bangga Bapak Airlangga bisa berkunjung ke Buntet Pesantren dan bersilaturahmi dengan semua kalangan, Ini adalah bukti bahwa beliau sayang masyarakat dan bersemangat dalam membangun bangsa,” ujar Dave. (Baim)