“Alhamdulillah hari ini (kemarin, red) kami ketemu dengan Ibu Wabup, beliau memfasilitasi dan memberikan dukungan,” ujar Sarniti kepada awak media.
BACA JUGA: Kadinkes Kabupaten Cirebon: Insentif Nakes sudah Klir
Ia menerangkan, tujuan audiensi dengan Wabup tersebut adalah ingin difasilitasi bertemu dengan Kadinkes. Pasalnya, mereka juga merupakan bagian dari Dinkes. Ibarat sebuah keluarga, mereka adalah anak-anak dari Dinkes yang ingin dirangkul.
“Kami ingin tahu apakah kami masuk kuota P3K 2022 atau 2023. Kami masih bimbang karena kami belum pernah diberi kesempatan bertemu dengan beliau (kadis, red),” kata Sarniti.
Dikatakannya, kuota P3K untuk nakes setiap tahunnya tidak menentu. Tahun kemarin kuotanya sebanyak 96 nakes dan yang diterima hanya 32. Sedangkan tahun 2022 ini kuotanya hanya ditambah 15 sehingga jumlahnya 56. Itu pun, menurut Sarniti, yang diajukan hanya dari beberapa Puskesmas saja.
BACA JUGA: Bupati Cirebon Minta Ditunjukkan Bukti Pemotongan Insentif Nakes
“Sekarang kami kembalikan ke Pemda, apakah membutuhkan honorer nakes untuk melaksanakan tugas yang begitu banyak tapi tidak ada kesejahteraan buat kami,” kata Sarniti.
Jika nanti benar-benar tidak ada penambahan kuota dari dinkes, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan nantinya para nakes melakukan mogok kerja. Dan seandainya terjadi, ia memastikan pelayanan kesehatan di 60 Puskesmas akan hancur.