Dari sejumlah sorotan tersebut, ada pihak yang menyayangkan bahkan ada juga pihak yang menduga seleksi terbuka jabatan sekda tersebut by design (dengan sengaja telah didesain, red), sehingga tidak banyak menarik minat pejabat eselon II untuk ikut mendaftarkan diri.
Tak pelak, rumor orang dekat hingga putra mahkota yang sudah disiapkan untuk menempati jabatan Sekda pun kian santer mengemuka dan nyaris tak terbendung.
BACA JUGA: Rumor “Putra Mahkota” Sekda Kabupaten Cirebon Menguat, Ketua Komisi I Singgung Pemilihan by Design
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cirebon, H Imron, tidak menampik adanya tudingan “orang dekat” yang akan menempati jabatan Sekda dan seleksi terbuka sudah didesain. Pasalnya, Imron berdalih, semua peserta yang mengikuti seleksi terbuka jabatan Sekda merupakan orang dekatnya yang semuanya ia kenali.
“Para peserta orang dekat saya, semuanya saya kenal, mulai eselon II dan III saya kenal,” tukas Imron, sambil tersenyum saat ditemui di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa (9/8/2022).
Kemudian terkait seleksi yang sudah didesain, Imron menyebut, pelaksanaan open bidding tersebut memang sudah didesain oleh sistem yang harus ditempuh para peserta.
“Ada sistem yang harus ditempuh, maka ikuti permainan yang sudah didesain ini,” kata Imron.
Ia menegaskan, pelaksanaan seleksi terbuka Sekda ditempuh secara terbuka dan sesuai prosedur. Yakni, dilaksanakan oleh panitia seleksi (pansel) yang memang benar-benar bekerja secara profesional. Bahkan, ia juga mengaku belum pernah bertemu dengan tim penilai atau Pansel itu.
BACA JUGA: Rumor “Putra Mahkota” Bikin Open Bidding Sekda Kabupaten Cirebon Sepi
Imron juga membantah telah mengintervensi Pansel open bidding Sekda. Saat ini, sambung Imron, tahapan seleksi tersebut sudah pada sesi wawancara. Disinggung keharmonisan antara dirinya dengan Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih, yang ditengarai “terganggu”, Imron menegaskan hubungannya dengan Wabup baik-baik saja.
Ia pun mengaku masih intens berkomunikasi dengan Wabup Ayu.
“Komunikasi dengan Ibu Ayu baik, lihat saja sekarang,” ujarnya seraya menunjukkan kekompakan dengan berpose berdua.
Diberitakan sebelumnya, Seleksi terbuka atau open bidding jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon yang minim peserta akibat kuatnya rumor adanya “putra mahkota” mendapat banyak sorotan. Salah satu sorotan datang dari Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, H Sofwan.
Sofwan menduga, proses pengisian jabatan Sekda melalui open bidding tersebut tidak objektif. Hal itu ia tegaskan menyusul adanya “warning” dari Wakil Bupati (Wabup) Cirebon melalui sejumlah media yang meminta pemilihan sekda tidak dilakukan by design.
BACA JUGA: Waspada! Plumbon Tertinggi, Nyamuk DBD Mengandung Virus Kebal Fogging
Ia tidak ingin penentuan Sekda ini by design, sehingga open bidding yang digelar tidak dinilai hanya sebagai formalitas semata karena “pengantinnya” sudah disiapkan.
“Kalau nanti yang terpilih menjadi sekda tidak mempunyai integritas yang kuat, maka kepemimpinannya pun tidak menumbuhkan etos kerja yang baik pula. Sebab Sekda itu panglimanya PNS,” kata Opang –sapaan akrab Sofwan, Minggu (7/8/2022).
Sebelumnya, Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih menyoroti proses seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama Sekda Kabupaten Cirebon. Ia meminta kepada Pansel agar bekerja secara profesional dan maksimal tanpa adanya kepentingan di dalamnya.
Menurut Ayu, posisi sekda sangat vital dalam sebuah pemerintahan. Sehingga seleksi ini diharapkan dapat menghasilkan sekda yang terbaik.
“Jabatan sekda kan sangat penting sehingga tidak boleh asal dalam menentukan,” ujar Ayu.
BACA JUGA: Terancam, 158 Murid SDN Astanamukti Belajar di Bangunan Hampir Ambruk
Ayu mengaku sangat menyayangkan dengan adanya isu putra mahkota yang bergulir sebelum tahapan seleksi terbuka dimulai. Ia juga mengaku kecewa dengan kuantitas peserta open bidding sekda ini. Padahal, seleksi tersebut merupakan kesempatan para ASN sehingga seharusnya lebih banyak yang mendaftar.
“Jangan sampai seleksi terbuka ini sudah dirancang untuk meloloskan satu calon,” tandasnya. (Islah)