Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Sekolah Dasar (PSD) Disdik Kabupaten Cirebon, Herry Purnama, mengatakan, perbaikan SDN Astanamukti akan dilakukan bersamaan dengan SDN lainnya yang masuk dalam skala prioritas yang sama. Di antaranya, SDN Japaura Kidul dan SDN Waleddesa Kecamatan Waled.
“SDN Astanamukti sudah masuk sejak awal, tahun ini dikerjakan,” ujar Herry, Selasa (9/8/2022).
BACA JUGA: Terancam, 158 Murid SDN Astanamukti Belajar di Bangunan Hampir Ambruk
Herry mengaku sudah melakukan survei ke beberapa SD yang saat ini kondisinya memang butuh dilakukan perbaikan segera, termasuk melihat kondisi SDN Astanamukti. Karena itu, ia pun menargetkan proses perbaikan bisa segera dilakukan pada awal September mendatang.
“Minggu depan sudah mulai bergerak, mentok-mentoknya awal September. Saya berharap di akhir Agustus sudah mulai. Termasuk SD Waleddesa, kasihan mereka belajarnya numpang di kantor desa,” kata Herry.
Menanggapi keinginan pihak sekolah Astanamukti agar perbaikan dipercepat, Herry menegaskan, bahwa hal itu sulit dilakukan karena berkaitan dengan teknis pendanaan yang sudah ditetapkan. Untuk perbaikan SDN Astanamukti, lanjut Herry, anggaran yang gelontorkan dari Dana Insentif Daerah (DID) sekitar Rp300 juta.
Ia mengakui, total anggaran yang disediakan untuk perbaikan ruang SD di sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon terbilang kecil, yakni hanya Rp40 miliar. Kondisi tersebut tentu membuat perbaikan ruang sekolah harus dilakukan dengan melihat skala prioritas. Karena, antara anggaran dan kerusakan yang dirasakan sangat timpang sekali.
Idealnya, imbuh Herry, untuk bisa melakukan perbaikan serentak dalam satu tahun, maka membutuhkan anggaran senilai Rp200 miliar.
“Kalau mau perbaikan sekaligus dalam satu tahun itu butuh dana sekitar Rp 200 miliaran, baru (kerusakan, red) itu tertangani. Ini sih cuma Rp40 miliar, jadi ketika satu direhab yang lain sudah rusak lagi, jadi tidak selesai-selesai,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi bangunan SDN Astanamukti, Kabupaten Cirebon, saat ini semakin memprihatikan. Sebagian bangunan sekolah sudah banyak yang mengalami kerusakan parah. Bahkan di beberapa titik nyaris mengalami ambruk dan dikhawatirkan akan menimpa peserta didik.
Hal itu dikemukakan Kepala SDN Astanamukti, Asropi saat Kuwu Astanamukti, Durohman meninjau kondisi gedung sekolah setempat, Kamis (4/8/2022).
Menurut Asropi, dampak rusaknya sebagian bagunan sekolah yang dipimpinnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) 158 murid harus dilakukan bergiliran menggunakan dua ruangan kelas yang masih layak.
“Saat ini dari delapan ruangan yang ada di SDN Astanamukti, hanya tinggal tiga ruangan yang dapat digunakan, meskipun di tengah kekhawatiran mengalami hal hal yang tidak diinginkan. Tiga ruang itu, dua untuk KBM dan satu ruangan untuk ruangan guru,” ungkapnya kepada Suara Cirebon.
BACA JUGA: Mendebarkan! TNI Asal Cirebon Terbangkan Pesawat Tempur F16 Cegat Pesawat Rakasasa Militer AS
Dikatakannya, dengan kondisi tersebut membuat KBM dilaksanakan secara bergiliran dikarenakan keterbatasan ruangan yang ada.
“Dua ruangan yang digunakan untuk KBM itu pun kondisinya sangat memprihatikan. Mengingat kondisi saat ini, kami mengharapkan adanya percepatan realisasi rehab bangunan sekolah,” ujarnya. (Islah)