Hal tersebut disampaikan Azis, saat melepas komunitas The Rising Tide di lapangan bola Kompleks TNI AL, Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon, Rabu (10/8/2022).
Azis mendukung The Rising Tide dengan gerakan lingkungan yang berfokus mendorong aksi kerja sama berbagai pihak, guna menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Warga Diajak Pilah Sampah sejak dari Rumah, Bupati: Ada Beberapa Sampah yang Masih Bisa Dimanfaatkan
Gerakan ini tidak hanya melibatkan unsur pemerintah maupun TNI AL, melainkan juga komunitas masyarakat peduli lingkungan yang tergabung dalam Mulung Parahita.
Penanganan sampah sebagai salah satu itu lingkungan membutuhkan sinergi yang selaras dalam mengatasinya. Terutama sampah dari hulu hingga ke hilir.
“The Rising Tide akan berdampak positif bagi pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon,” kata Azis.
BACA JUGA: Angkut 90 Ton Sampah di Mertapada Kulon, Segini Jumlah Armada yang akan Dikerahkan DLH
Azis menjelaskan, satu dari banyak upaya pihaknya untuk menangani sampah dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan, yaitu dengan program bank sampah.
Bukan hanya itu, regulasi daerah berupa perda juga sudah tersedia. Di dalamnya mengatur sanksi bagi siapa saja yang membuang sampah sembarangan.
“Masyarakat harus lebih peduli dan menyadari bahwa sampah adalah persoalan yang harus diselesaikan bersama-sama,” katanya.
BACA JUGA: Soal Sampah, Luthfi: Kabupaten Cirebon Perlu TPS Terpadu
Di tempat yang sama, Danlanal Cirebon, Letkol Laut (P) Ainul Muslimin, mengatakan, The Rising Tide merupakan kampanye lingkungan yang didasari keprihatinan keberadaan sampah dari hulu hingga ke hilir.
“Sampah di hulu pasti akan terbawa ke hilir. Kami ingin sampah selesai di rumah tangga sehingga tidak mencemari laut,” katanya.
Program The Rising Tide melibatkan sejumlah instansi terkait, termasuk elemen masyarakat.
BACA JUGA: TPS Tertutup akan Dibangun di Pasar Kue, Disperdagin: Cegah Masuknya Sampah Liar dari Masyarakat
“Kami mengajak semuanya, menyelesaikan persoalan sampah,” katanya. (Surya)