Menurut Haedar, Djuanda merupakan sosok yang patut diteladani, khususnya oleh para mahasiswa perguruan tinggi yang berada di Jalan Fatahillah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Karena kecerdasannya, kata Haedar, Djuanda menjadi satu-satunya menteri yang pernah menjabat di empat kementerian yang berbeda.
Ia menyebut, Djuanda telah meletakkan pondasi penting karena telah menyatukan daratan dan lautan dalam satu kesatuan Indonesia. Dimana, saat penjajahan Belanda wilayah Indonesia terpecah-pecah namun kemudian berhasil disatukan setelah PBB membuat hukum laut internasonal yang berdampak pada kedaulatan Indonesia.
BACA JUGA: 7.197 Calon Mahasiswa Daftar Program Beasiswa PJJ PAI IAIN Cirebon
Bahkan, lanjut Haedar, Djuanda juga menolak panggilan almamaternya setelah menyelesaikan pengabdiannya pada negara. Djuanda lebih memilih membesarkan sekolah Muhammadiyah di Jakarta.
“Mungkin jarang orang yang tahu bahwa di balik besarnya pengabdian pada negara, beliau merupakan kader dan pimpinan Muhammadiyah,” terangnya seraya menambahkan, kehadiran cucu pertama Ir H Djuanda, Ismet Wibowo, dalam peresmian gedung baru UMC Kampus 2 menjadi kehormatan tersendiri bagi Muhammadiyah dan UMC. (Islah)