KABUPATEN CIREBON, SC- Peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang di kemudian hari dikenang sebagai Hari Pahlawan, menyimpan kisah kepahlawanan ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Buntet, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, KH Abbas bin KH. Abdul Jamil.
Sebagai pejuang bagi bangsa dan negara Indonesia, KH Abbas telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perempuran 10 Nopember 1945. Mbah Abbas demikian panggilan akrabnya, adalah pemimpin rombongan pejuang Cirebon yang berangkat dengan kereta api menuju Surabaya. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal itu dikemukakan Bupati Cirebon, H Imron, kepada awak media, Senin (1/8/2022).
BACA JUGA: Pahlawan Cirebon Bakal Dijadikan Nama Jalan
Sehingga, lanjut Imron, tak heran banyak pihak menginginkan Kiai Abbas disematkan tanda penghargaan sebagai pahlawan Indonesia. Namun, menurut Imron, terkait penyematan gelar pahlawan untuk Kiai Abbas, harus ada permohonan dari pengasuh Pesantren Buntet.
“Saya kira untuk permohonan penyematan gelar pahlawan untuk Kiai Abbas harus dimulai dari pengasuh Pesantren Buntet,” ujar Imron.